Optika.id - Jakarta International Stadium (JIS) sebagai salah stadion yang baru dibangun di Indonesia sejauh ini belum pernah digunakan dalam pertandingan FIFA Matchday. Alasannya adalah karena JIS dinilai belum memenuhi standar FIFA oleh PSSI.
Baca juga: Naturalisasi Mees Hilgers dan Eliano Reijnders Resmi Diterima
Hal ini senada dengan keputusan PSSI yang membatalkan agenda FIFA Matchday yang berlangsung kontra Curacao di tahun 2022 silam yang awalnya hendak menggunakan JIS sebagai venue namun dibatalkan.
Pihak PSSI sendiri menuturkan bahwa alasan tidak layaknya JIS untuk menyelenggarakan pertandingan besar adalah karena keterbatasan fasilitas pendukung seperti parkir padahal JIS memiliki kapasitas mencapai 82.000 penonton.
Hal ini menuai respons dari PT Jakarta Propertindo selaku pengelola JIS dan menjelaskan bahwa JIS sendiri dirancang sesuai dengan standardisasi dari FIFA dalam berbagai aspek fasilitas.
Menurut Plt Direktur Proyek JIS, Arry Wibowo pembangunan stadion JIS sendiri didampingi langsung oleh pihak FIFA selaku asesor.
Baca juga: Pesan Rakyat yang Sering Anies Dengar: “Pak Tolong Jangan Khianati Kami”
Dalam aturan FIFA soal pembangunan stadion, fasilitas transportasi umum harus lebih dimaksimalkan daripada penggunaan kendaraan pribadi. Yang mana hal ini sudah diterapkan di stadion-stadion besar di Eropa dengan fasilitas untuk kendaraan pribadi yang minim dan dimaksimalkan untuk penggunaan kendaraan umum.
"Stadion Santiago Bernabeu setelah direnovasi hanya menyisakan ruang parkir hanya berkisar 500, begitupun juga dengan di Wembley yang menyarankan penontonnya untuk menggunakan transportasi umum," jelas Arry, Jumat (30/6/2023).
Baca juga: Wartawan Susah Sinyal di JIS, Anies Duga Ada Sabotase
Arry juga menyampaikan tanpa bermaksud untuk menggurui PSSI untuk lebih mempelajari lagi soal standardisasi stadion yang harus menggunakan prinsip berkelanjutan.
Sedikit informasi Stadion JIS yang terletak di Tanjung Priok Jakarta Utara ini masih mampu menampung 800 unit kendaraan dan juga terdapat interkonektivitas dengan beberapa moda transportasi umum seperti Bus Transjakarta dan direncanakan akan terhubung juga dengan KRL dan LRT.
Editor : Pahlevi