Golkar Bisa Jadi Motor Penggerak Poros Keempat Pilpres 2024

Reporter : Eka Ratna Sari

Optika.id - Peta koalisi pemilihan presiden (Pilpres) 2024 saat ini masih berubah-ubah. Berdasarkan perkembangan terkini, terdapat kemungkinan munculnya empat poros dalam pesta demokrasi lima tahunan tersebut.

Baca juga: Ridwan Kamil Effect, Golkar Geser Gerindra di Hitung Cepat Pemilu 2024

Hal ini diungkapkan oleh Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, dalam mengamati strategi partai politik menjelang Pilpres 2024 yang tinggal beberapa bulan lagi.

"Menurut saya, dalam Pilpres 2024 sebaiknya terbentuk empat poros agar calon presidennya lebih banyak dan beragam bagi publik. Ini baik untuk demokrasi," ujar Adi Prayitno kepada wartawan pada Rabu (5/7/2023).

Menurut pandangan Adi Prayitno, salah satu partai yang dapat menjadi kekuatan poros keempat adalah Golkar di bawah kepemimpinan Airlangga Hartarto.

"Jika memang serius ingin memenangkan Pilpres, Partai Golkar dapat menarik PKB ke poros keempat. Seperti yang kita ketahui, saat ini PKB masih bimbang di tengah ketidakpastian dengan Partai Gerindra," jelas Adi.

Sementara itu, pengamat politik dari Akar Rumput Strategic Consulting (ARSC), Husaini Dani, menjelaskan bahwa Golkar dan PKB dapat menjadi faktor penentu dalam menentukan proyeksi koalisi Pilpres 2024 menjadi empat poros.

Baca juga: Gus Haris Jadi Calon Bupati, Misbakhun Yakin Golkar Berjaya!

Menurut pengamatan Husain, poros pertama dapat terbentuk oleh PDIP bersama PPP dan Perindo dengan mengusung Ganjar Pranowo sebagai capres. Pasangannya dapat berupa Sandiaga Uno, atau tokoh senior sebagai perwakilan segmen pemilih religius seperti Mahfud MD atau Muhadjir Effendy.

Kemudian poros kedua dapat dibentuk oleh Gerindra. Jika tidak berkoalisi dengan PKB, partai yang dipimpin oleh Prabowo Subianto ini dapat bermitra dengan PAN dan mengusung Erick Thohir sebagai calon wakil presiden.

"Walaupun dalam poros kedua ini, peluang koalisi Prabowo dengan Cak Imin atau Airlangga Hartarto juga masih terbuka lebar," jelas Dani.

Baca juga: Bamsoet: Saksi TPS Berperan Penting Jaga Pemilu Jurdil

Poros ketiga dapat dibentuk oleh Partai Golkar dengan menggandeng PKB atau PAN. Airlangga dapat berpasangan dengan Cak Imin atau dengan Zulkifli Hasan. Sedangkan poros terakhir adalah Partai Nasdem yang mengusung Anies Baswedan.

Nasdem dapat berkoalisi dengan Demokrat dan PKS dengan menggandeng AHY sebagai calon wakil presiden.

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru