Optika.id - Percakapan terkait Calon Wakil Presiden yang bakal mendampingi Calon Presiden Anies Baswedan rupanya menjadi salah satu isu yang membetot perhatian publik selama beberapa bulan terakhir. Ruang demokrasi dihadirkan, mulai dari obrolan ala warung kopi hingga diskusi di media televisi. Mengapa rakyat begitu antusias? Sebab perubahan adalah momen yang senantiasa dinanti.
Baca juga: Berikut Nama-nama yang Akan Diusung Demokrat di Pilkada Serentak 2024!
Kehadiran Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ketika mengantar dan menjemput Anies Baswedan bersama keluarga dalam rangka menunaikan ibadah haji dan umrah telah dicatat dalam sejarah sebagai sinyal politik. Terlebih dengan munculnya baliho besar bergambar Anies-AHY di beberapa titik di Jakarta dapat ditafsirkan sudah makin mengerucut.
Wartawan meminta tanggapan perihal perkembangan kabar di atas dari sudut pandang seorang akademisi kepadaGuru Besar Fakultas Teknologi Kelautan di Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) Prof. Dr. (HC). Ir. Widi Agoes Pratikto, M.Sc., Ph.D. pada Jumat petang, (14/7/2023).
Politik adalah seni semacam Matematika, tidak linear, kataperaih ijazah kehormatan Doktor Sains dari Universiti Malaysia Terengganu (UMT) dalam mengawali jawabannya dilansir KBA.
Putra seorang anak TNI AD yang dididik di kaki Merapi Kota Magelang itu lalu mencoba menggali dan mengeksplorasi pola pikirnya untuk melakukan komparasi dengandengan tujuan meraba atau memprediksi sosok Calon Wakil Presiden yang tepat menjadi pendamping Calon Presiden Anies Baswedan
Dalam kondisi sampai kini, maka Pak AHY adalah sosok loyalis dan kompatibel, papar lulusan teknik ITS yang pernah menjadi aktivis intra dan ekstra kampus, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan anggota Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI).
Baca juga: Menteri ATR/BPN AHY Ungkap Sertifikat Tanah Digital Lebih Sulit Terkena Mafia
Alumnus The George Washington University, USA tahun 1983 dan North Carolina State University, Raleigh, NC USA tahun 1992 itu kemudian menambahkan bahwa sebentar lagi akan ada setidaknya 3 pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden.
Paling tidak 3 (tiga) pasang calon. Potensi Prabowo Subianto (Partai Gerindra) dan Airlangga Hartarto (Partai Golkar) potensi Ganjar Pranowo (PDI-P) dan Andika Perkasa (Purnawirawan TNI), Anies Baswedan? jelas mantan Dirjen dan Sekjen Kementrian Kelautan dan Perikanan.
Anies harus seksama melihat tantangan Jawa Timur dan Jawa Tengah (NU). Dan menggandeng TNI utk penghalang Moeldoko/Jokowi/Hendro, ungkapSekjen Developing Eight for Economic Cooperation (D8) yang berkantor di Istanbul dan mantan Eksekutif Direktur Coral Triangle Initiative on Coral Reefs, Fisheries and Food Security (CTI-CFF) yang berkantor di Manado.
Baca juga: Usai Putusan MK Nanti, AHY Harap Bangsa Indonesia Kembali Bersatu
Profesor Widi berpendapat, Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo adalah pilihan yang cocok mendampingi Anies Baswedan selama Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono setuju.
Semoga acara besok 16 Juli 2023 (Apel Siaga Perubahan NasDem, Red) meningkatkan soliditas tiga partai koalisi pengusung, NasDem, PKS, dan Demokrat. Semoga setelah penetapan Pak Gatot Nurmantyo (menjadi Cawapres, Red) harus cepat keluar kandang dan bersama-sama Pak SBY, AHY, dan lain-lain, pungkasnya.
Editor : Pahlevi