Ini Alasan Negara Sempat Mau Sumbang Ponpes Al Zaytun Triliunan Rupiah

Reporter : Eka Ratna Sari

Optika.id - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD, menyatakan bahwa Pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun, Panji Gumilang, merasa nyaman dengan posisinya selama ini, sehingga diduga melakukan beberapa tindak pidana.

Baca juga: Bareskrim Polri Usut Laporan Penodaan Agama, Termasuk Pendeta yang Ikut Salat di Ponpes Al-Zaytun!

"Panji Gumilang ini merasa sangat nyaman kemudian melakukan dugaan tindak pidana dan penodaan terhadap agama menurut standar orang umum," kata Mahfud di Gedung DPRD Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu (15/7/2023).

Mahfud menjelaskan bahwa Al Zaytun memiliki akar dari Negara Islam Indonesia (NII) Komandemen Wilayah (KW) IX, yang merupakan hasil dari operasi intelijen pemerintahan Orde Baru untuk memecah anggota NII "asli" yang didirikan oleh Kartosoewirjo.

Setelah NII berhasil dipecah, Panji Gumilang, yang merupakan bagian dari organisasi tersebut, memisahkan diri dan mendirikan Pondok Pesantren Al Zaytun pada tahun 1996.

Sejak saat itu, pemerintah Orde Baru memberikan dukungan kepada pondok pesantren tersebut.

"Itulah sebabnya jangan heran, dulu Pak BJ Habibie mau memberikan sumbangan sebesar Rp1,2 triliun untuk membangun Al Zaytun. Dari mana? Itu adalah saran dari Pak Malik Fadjar, Menteri Agama. Saran dari Badan Intelijen Negara (BIN) pada saat itu sangat baik karena Panji Gumilang memisahkan diri dan mendirikan pondok pesantren sendiri yang benar-benar anti-NII," katanya.

Baca juga: Mahfud MD: Al-Zaytun Bagian dari Hasil Operasi Intelejen Untuk Memecah Gerakan Darul Islam!

Menurut Mahfud, Panji Gumilang, yang merupakan sosok yang anti-NII, kemudian mendirikan gedung-gedung dengan nama-nama tokoh nasional seperti Gedung Soekarno dan Gedung Hatta di kompleks Pondok Pesantren Al Zaytun.

"Gedung-gedung tersebut mengusung nama-nama tokoh nasional dan simbol Pancasila. Semua santri di sana diharuskan menghafal Pancasila dan mendapatkan pendidikan kewarganegaraan yang baik. Itulah yang terjadi," tambahnya.

Setelah mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah melalui dana bantuan operasional sekolah (BOS), Pondok Pesantren Al Zaytun berkembang menjadi pondok pesantren yang megah dan mewah.

Baca juga: Buya Anwar Ungkap Keputusan Tentang Al-Zaytun Diserahkan ke Kemenag dan Hakim!

"Tempat itu sangat mewah, bahkan lebih mewah daripada Kota Indramayu, meskipun berada di dalam wilayah Indramayu. Lebih megah dan indah seperti kota modern, tetapi dihuni oleh santri-santri," ujar Mahfud.

Menurut Menkopolhukam, karena merasa nyaman, Panji Gumilang diduga melakukan tindakan penodaan agama dan dugaan pencucian uang (TPPU).

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru