Optika.id- Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, membicarakan tentang penampilannya yang selalu mengenakan kerudung setelah pulang dari haji. Putri Ketum Megawati Soekarnoputri ini dengan tegas menyatakan bahwa perubahan penampilannya bukanlah untuk pencitraan politik.
Baca juga: Puan ke Jokowi, Ingin RUU Perampasan Aset Bisa Dipercepat!
"Dengan jujur, ini bukan karena tahun politik atau ingin maju sebagai capres. Waktu menjelang pemilu, alhamdulillah, saya diberi kesempatan untuk naik haji lagi, bukanlah pencitraan, karena saya tidak maju sebagai capres. Malah ini membantu capres lain," ujarnya di Jakarta Pusat pada Selasa (18/7/2023).
Puan juga mengakui bahwa perubahan penampilannya memberikan dampak positif bagi partainya, PDIP. Dia merasa bersyukur jika perubahan ini dapat memberikan citra positif bagi partai banteng moncong putih. "Saya pulang dari ibadah haji, dan saya memutuskan untuk mengenakan kerudung. Orang menyebut PDIP sebagai partai dengan kerudung, itulah citra yang muncul," ungkapnya.
Baca juga: Puan Sampaikan Terimakasih pada Mahasiswa Usai Revisi UU Pilkada Batal!
Dia juga mengakui bahwa hubungannya dengan PDIP sangat kuat, sehingga orang cenderung mengidentifikasinya dengan partai tersebut. Meskipun dia tidak selalu mengenakan atribut partai, banyak orang tetap menganggapnya sebagai representasi dari partai banteng.
"Walaupun saya tidak mengenakan baju PDI Perjuangan, orang tetap melihat wajah saya sebagai wajah dari partai banteng. Ya kan? Memang begitu. Tidak mungkin saya mengenakan pakaian lain dan orang berkata, 'Mbak Puan sudah tidak anggota PDIP lagi, ya kan?'" jelasnya.
Baca juga: Puan Maharani Setelah di IKN: Rumah Oke, Tidur Nyenyak
Puan diketahui hadir dalam kegiatan pelatihan juru kampanye (jurkam) untuk memenangkan Ganjar Pranowo, di kawasan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, pada Selasa (18/7/2023). Dia datang mengenakan pakaian serba hitam dalam kegiatan tersebut, dan didampingi oleh Ketua DPP PDIP Said Abdullah dan Wakil Ketua Komisi IX Charles Honoris. Saat tiba di ruang pelatihan, Puan disambut oleh Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto dan mantan Panglima TNI Jenderal (purn) Andika Perkasa.
Editor : Pahlevi