Respons Demokrat Soal Isu Susi Pudjiastuti Jadi Pendamping Anies

Reporter : Danny

Optika.id - Bakal calon presiden Koalisi Perubahan untuk Persatuan Anies Baswedan akrab dengan Susi Pudjiastuti saat dirinya mengunjungi kediaman sang mantan Menteri Kelautan dan Perikanan di Pangandaran. Partai Demokrat menanggapi potensi Susi Pudjiastuti menjadi cawapres Anies Baswedan.

Baca juga: Balas Dendam Manis, Demokrat Tak Sabar Lihat Wajah Moeldoko di Parlemen

Ketua Bappilu Demokrat Andi Arief menegaskan pihaknya belum pernah membahas peluang Susi Pudjiastuti menjadi cawapres Anies. Namun Andi Arief menegaskan hal itu bukan berarti Susi tidak potensial menjadi cawapres Anies.

"Di Demokrat belum pernah dibahas. Bukan berarti Bu Susi tidak potensial. Tetapi karena Bu Susi belum pernah bicara apa pun soal minat cawapres," kata Andi Arief saat dimintai konfirmasi, Selasa (25/7/2023).

Andi Arief menyebut pihaknya tidak akan meminta penjelasan kepada Anies Baswedan soal hasil pertemuan dengan Susi Pudjiastuti. Dia menegaskan Anies berhak menjalin komunikasi dengan pihak mana pun.

"Tidak akan meminta penjelasan. Kan Anies komunikasi politik berhak kepada siapa pun," katanya dilansir dari detik.com

Penjelasan Susi

Baca juga: Demokrat ke Kabinet, Jokowi Wujudkan Mimpi SBY?

Susi Pudjiastuti sudah menjelaskan soal pertemuannya dengan Anies Baswedan. Untuk diketahui, momen pertemuan kedua tokoh ini diunggah Anies di akun media sosial, Senin (24/7/2023). Anies memposting foto bersama Susi dengan pemandangan tepi laut. Anies bertemu dengan Susi terlihat bertemu saat matahari hendak terbenam atau senja.

Saat dimintai konfirmasi, Susi menyebut banyak hal yang dibahas, salah satunya terkait kegiatannya membuat minyak kemiri.

"Macam-macam (pembicaraan), salah satunya tentang kegiatan saya bikin minyak kemiri," kata Susi, Selasa (25/7/2023).

Baca juga: Suara Demokrat di Jatim Anjlok, Emil Dardak: Tunggu Hasil Final

Meski demikian, Susi Pudjiastuti juga menyebut ada pembahasan politik dalam pertemuan itu. Namun dia mengatakan dirinya hanya sebagai pendengar.

"Bicara macam yang tentang politik, saya cuma dengarkan saja. Terlalu banyak (pembahasan) jadi lupa," katanya.

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru