Optika.id - Permasalahan Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2023 di sejumlah daerah mendapatkan sorotan terkait penerapan sistem zonasi.
Baca juga: Saling Cuci Tangan, JPPI Beri Lima Rekomendasi Atasi PPDB
Akar masalahnya adalah jumlah bangku yang tersedia dengan jumlah siswa yang tidak sama, kata Bakal calon presiden (Bacapres) Anies Rasyid Baswedan ditemuiwartawan di acara Belajaraya 2023, Pos Bloc, Pasar Baru, Jakarta Pusat, Sabtu, (29/7/2023).
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menuturkan pemerintah harus menyelesaikan masalah Pendidikan. Dia menyebutkan perlu ada penyelesaian atas akar masalah.
Inilah yang harus diselesaikan kita Indonesia harus memastikan jumlah bangku SD kelas 1 sama dengan jumlah bangku SMP kelas 1 sama dengan jmlah bangku SMA dan SMK kelas 1. Kalau jumlah bangkunya sama insya Allah persoalan-persoalan seperti ini akan bisa terselesaikan, tuturnya.
Menurutnya permasalahan bangku sekolah itu perlu diselesaikan. Pemerintah harus bisa memastikan jumlah bangku disekolah-sekolah baik tingkat SD hingga SMA/SMK.
Selama akar permasalahan itu belum selesai kita akan bertemu dengan problem seperti ini karena isunya. Bangku yang terbatas, ujarnya.
Selama akar permasalahan itu belum selesai, dia yakin akan bertemu dengan problem seperti ini karena isunya. Bangku yang terbatas. Dia yakin jika permasalahan itu tidak seperti piramid, maka akan bisa diatasinya.
Nah itulah sebabnya jumlahnya jangan seperti piramid tuh makin tinggi pendidikannya makin sedikit kursinya. Pendidikan dasar dan menengah sudah saatnya dibangun, ungkapnya.
Karena ini saya lihat kedepan kita hrus melakukan terobosan kita harus punya sd impres. Barangkali kedepan kita harus perlu SMP, SMA, SMK impres, percepatan pembangunan supaya jumlah bangku itu sama, tambahnya.
Pendiri Indonesia Mengajar ini menuturkan kalau jumlah bangku di tingkat sekolah sama maka angka partisipasi juga meningkat.
Nah problem-problem seperti ini itu gejala penyakitnya adalah karena bangkunya terbatas, ungkapnya.
Editor : Pahlevi