Optika.id -Dalam perkembangannya, Artifical Intelegence memiliki beberapa kelebihan sehingga memicu manusia untuk menggunakannya saat menyelesaikan pekerjaan maupun tugas-tugas mereka sehari-hari. Kemampuan Analitik AI mampu menganalisis data dengan cepat dan akurat, bahkan dalam jumlah yang sangat besar.
Baca juga: ChatmuGPT, AI yang Dikembangkan Muhammadiyah
Selain itu, AI dapat melakukan tugas-tugas dengan kecepatan dan akurasi yang jauh lebih tinggi dibandingkan manusia. Selanjutnya, bersifat abadi atau permanen, AI memiliki sifat konsisten dan teliti. Semua data dan pengetahuan yang masuk tidak akan berkurang serta peluang AI melakukan kesalahan sangat kecil.
Kehadirannya juga dinilai mampu mengurangi risiko: manusia dapat menghindari banyak risiko dengan membiarkan robot AI melakukannya untuk kita Meningkatkan Kualitas Hidup, dengan adanya AI dapat membantu manusia dalam banyak hal, seperti dalam bidang kesehatan, pendidikan, dan transportasi. Setelah ini, manusia akan lebih cepat dan efisien menyelesaikan pekerjaannya.
Namun, AI juga memiliki beberapa kekurangan, seperti Pertama, berdampak pada Pengangguran yang dapat menggantikan pekerjaan manusia, sehingga dapat menyebabkan pengangguran. Kedua, AI dapat membahayakan keamanan dan privasi manusia jika tidak diatur dengan baik.
Baca juga: Google Rilis AI Canggih untuk Mencegah Pencurian Handphone
Ketiga, bias dan ketidakakuratan, AI dinilai dapat menghasilkan keputusan yang tidak akurat atau bias, tergantung pada data yang digunakan dalam proses pembelajaran mesin.
Keempat, pembuatan dan pengembangan AI membutuhkan biaya yang sangat besar. Kelima, Tidak Fleksibel, maksudnya AI hanya dapat melakukan tugas-tugas yang telah diprogramkan sebelumnya, sehingga tidak dapat menyesuaikan diri dengan situasi yang berubah-ubah.
Baca juga: Kesepian Akut, Para Pria Gunakan AI Chatbot Untuk Ngobrol
Menurut laporan World Economic Forum, robot, otomatisasi dan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan akan bisa menggantikan pekerjaan manusia. Meski demikian, CEO & Co-Founder Kata.ai, Irzan Raditya berpendapat bahwa revolusi AI bisa menggantikan peran manusia di sejumlah pekerjaan namun sekaligus mendorong penciptaan peluang kerja baru.
Dengan ini, dapat disimpulkan bahwa AI tidak sepenuhnya bisa menggantikan manusia. Kehadirannya tidak dapat memberikan pengaruh signifikan tentang beberapa hal-hal yang dimiliki manusia seutuhnya. AI tidak memiliki hati nurani dan tidak bisa diajak untuk memberikan doa. Sehingga, jika memang akan terus berkembang, AI bisa saja menggantikan manusia. Jika tidak, maka AI juga bisa saja musnah.
Editor : Pahlevi