Siap Wujudkan Surabaya Sebagai Kota Wisata Sejarah Kepahlawanan dan Pertahanan

Reporter : Seno
FB_IMG_1635221900627

Optika - Menyambut datangnya peringatan Hari Pahlawan 2021, Forum Begandring Soerabaia bersama Komunitas Roode Brug Soerabaia mematangkan konsep Surabaya, the City of Defense Heritage untuk menambah khasanah pariwisata tematik heritage di kota Pahlawan. Secara natural dan historis, Surabaya adalah kota yang memiliki banyak kisah dan cerita kepahlawanan. Peristiwanya tersebar di berbagai penjuru kota. Tidak hanya di tempat tempat yang sudah populer seperti Jembatan Merah, Tugu Pahlawan dan Hotel Oranje di jalan Tunjungan, tapi juga di tempat tempat dimana peristiwa kepahlawanan dalam upaya mempertahankan kedaulatan pernah terjadi, seperti di kampung kampung, viaduk kereta api serta tempat tempat lainnya yang selama ini tidak pernah diceritakan.

Dengan tujuan menggali dan berbagi nilai nilai kepahlawanan di kota Pahlawan Surabaya, Forum Begandring Soerabaia bersama Komunitas Roode Brug Soerabaia sudah mulai melakukan pelacakan di beberapa tempat di Surabaya untuk nantinya dijadikan rute wisata sejarah kepahlawanan dan pertahanan (defense heritage) di kota Surabaya.

Baca juga: Soal Wisata Heritage, Dinas Diminta Kerja Sama dengan Tim Ahli Cagar Budaya Kembangkan Pariwisata 

Kota Surabaya sebagai Kota Pahlawan layak dijadikan daerah tujuan wisata sejarah dengan konsep Surabaya, the City of Defense Heritage.

Karenanya, Forum dan Komunitas sejarah ini memandang perlu untuk berkolaborasi dengan institusi militer dan kepolisian, yang riwayatnya menjadi bagian dalam upaya merebut dan mempertahankan kedaulatan atau kemerdekaan yang telah diproklamasikan pada 17 Agustus 1945.

Beberapa tempat bersejarah di kota Surabaya masih menjadi wilayah yang ditempati, dikuasai dan dikelola oleh institusi militer dan kepolisian.

Misalnya Benteng Kedung Cowek di pesisir pantai timur Surabaya masih dalam pengelolaan Kodam V/Brawijaya (TNI AD), Marine Establishment yang sekarang menjadi markas Komando Armada II Ujung Surabaya masih aktif digunakan sebagai pangkalan militer Angkatan Laut Republik Indonesia (TNI AL) serta Tangsi Djotangan yang menjadi Markas Besar Polresta Surabaya yang secara aktif dipakai oleh Kepolisian Republik Indonesia (POLRI) di Kota Besar Surabaya.

Baca juga: Pemkot dan BBWS Siap Bangun Wisata Air di Surabaya

Untuk itu, dalam waktu dekat Forum Begandring Soerabaia dan Komunitas Roode Brug Soerabaia akan melakukan audensi ke Polrestabes Surabaya, Kodam V/Brawijaya dan KODIKLATAL untuk bertukar pendapat guna memantapkan konsep Surabaya, the City of Defense Heritage dan sekaligus upaya upaya pengembangannya.

Selain itu, masih ada pihak pihak di kota Surabaya yang akan diajak berkolaborasi untuk mewujudkan konsep tersebut. Salah satunya adalah HPI (Himpunan Pramuwisata Indonesia) Kota Surabaya maupun Jawa Timur. Institusi organ pariwisata lainnya adalah DPD AHLI (Association of Hospitality Leaders Indonesia) Jawa Timur. Sementara itu, konsep Defense Heritage ini juga sudah mendapat dukungan dari Indonesia Hidden Heritage (IHH) yang berkantor di Jakarta.

Upaya ini sekaligus untuk mendorong percepatan Perda Pengelolaan Cagar Budaya Kota Surabaya, yang sekarang Raperdanya sudah berada di DPRD Kota Surabaya untuk selanjutnya disyahkan menjadi Perda Pengelolaan Cagar Budaya. Dengan demikian benda, bangunan dan kawasan Cagar budaya di kota Surabaya, khususnya yang terkait dengan wisata sejarah kepahlawanan, akan lebih terpelihara, terkelola dan termanfaatkan dengan baik demi tujuan tujuan pendidikan, ilmu pengetahuan, penelitian, budaya dan pariwisata.

Baca juga: Komisi D Minta Pemkot Surabaya Lebih Perhatikan Cagar Budaya

(Nanang Purwono, Pegiat Sejarah Surabaya)

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru