Optika.id - Benny Rhamdani, Ketua Barikade 98, telah dikritik karena diduga melakukan tindakan yang bertujuan untuk meminta imbalan dari Presiden Joko Widodo dengan upaya penangkapan pengamat politik, Rocky Gerung (RG).
Baca juga: Diskualifikasi Prabowo, Rocky: Uji Kekuatan Jokowi Vs Rakyat
Efriza, seorang pengamat politik dari Citra Institute, telah mencatat bahwa Benny melakukan tindakan tersebut dengan melaporkan RG ke Bareskrim Polri dan bahkan merencanakan aksi unjuk rasa dengan melibatkan 10 ribu massa dengan tuntutan "Tangkap Rocky Gerung".
"Ini pola patron-klien yang dibangun tentu saja ada pamrih. Mereka berharap akan dapat hadiah," ujar Efriza, Sabtu (5/8/2023).
Dosen ilmu pemerintahan Unpam Serang itu menilai, rezim saat ini telah membudayakan bagi-bagi kekuasaan dalam pengelolaan kekuasaan.
Baca juga: Rocky Gerung Desak Anies-Ganjar Tolak Hasil Pemilu 2024, Jangan Tunggu Hasil Akhir!
"Bagi-bagi jabatan kepada individu maupun kelompok yang loyal terhadap dirinya seperti sebagai menteri, wakil menteri, dubes, maupun komisaris," tuturnya.
Efriza menyatakan bahwa keterlibatan para relawan dalam polemik pernyataan Rocky, yang menyebut Jokowi sebagai "bajingan yang tolol," mencerminkan situasi pemerintahan saat ini.
Baca juga: Sebut DPR Diam, Rocky Gerung: Jokowi Kunci Anggaran untuk Menangkan Gibran dan Tutupi Skandal
"Ini adalah pola berpolitik ala patron-klien. Mereka selalu menjaga bosnya, tak peduli bahwa mereka juga akhirnya yang menciptakan wajah demokrasi di Indonesia tidak benar-benar bebas," demikian Efriza.
Editor : Pahlevi