Optika.id - Pendapat pribadi Ketua Majelis Syuro Partai Ummat, Amien Rais, menyoroti pandangan agama yang dikemukakan oleh Rocky Gerung.
Baca juga: Suara AMIN Berada di Papan Bawah, Benarkah Kena Sindrom Amien Rais?
Amien Rais membela pandangan pengamat politik Rocky Gerung terkait pernyataan 'bajingan tolol' yang diarahkan kepada Jokowi. Sebagai akibat dari pernyataan tersebut, Rocky Gerung mendapat kritikan berat, termasuk mengenai keyakinannya.
Amien Rais kemudian menyampaikan pandangannya mengenai perlakuan yang diterima oleh Rocky Gerung terhadap pengejekan terhadap keyakinannya.
"Orang yang sudah apriori pada Rocky Gerung dan menyimpulkan dia enggak beragama, dia hanya menggunakan otaknya saja, kurang ini kurang itu dan lain-lain, namun sikap seperti ini tentu tidak bijak," kata Amien membela, Kamis (10/8/2023).
Mantan Ketua MPR ini kemudian mengacu pada nasihat ulama terkait penilaian terhadap agama dan latar belakang individu yang beraneka ragam.
Baca juga: Kini Amien Rais Cs dan Elite PDIP Kompak Kritik Keras Jokowi dan Gibran
"Dengarkanlah nasihat dari Pak Kyai Husein Ahmad yang mengajarkan kita untuk tidak menilai seseorang berdasarkan label, nama, agama, etnis, kulit, atau asal usulnya, baik dari Barat atau Timur, dan faktor lainnya. Yang dihargai oleh orang yang berpikir rasional adalah esensi atau substansi dari individu itu sendiri, bukan darimana ia berasal atau latar belakangnya," tambahnya.
Irma Suryani Chaniago, anggota DPR RI dari Fraksi Partai Nasdem, kini memberikan perhatian terhadap perilaku Rocky Gerung. Komentarnya kali ini ditujukan pada pandangan agama yang dianut oleh Rocky Gerung.
Baca juga: Rizal Ramli dan Amien Rais Adakan Pertemuan, Bahas Apa?
Irma mengomentari soal kebiasaan pengamat politik itu yang kerap menggunakan ayat-ayat suci untuk dijadikan bahan berdebat.
"Saya enggak tahu agamanya apa, padahal dia enggak percaya dengan kitab suci. Dia enggak percaya agama tapi dia pakai lalu ngutip-ngutip ayat suci Al Quran, itu namanya memecah belah bangsa dan umat,"kata Irma Chaniago.
Editor : Pahlevi