Optika.id - Saat ini, persepsi kecantikan telah berubah seiring berjalannya masa, termasuk di era modern. Persepsi kecantikan dan tren yang berkembang di era modern ini seringkali memberikan tekanan pada penampilan. Alhasil, beberapa orang yang merasa tidak memenuhi kriteria cantik di era modern pun mengalami beauty anxiety.
Baca juga: Ingin Terlihat Cantik dengan Suntik DNA Ikan Salmon? Ketahui Dulu Manfaat dan Efek Sampingnya!
Fenomena ini kerap terjadi pada kalangan remaja pubertas yang takut ditolak dan dikucilkan oleh lingkungan sosial lantaran penampilan fisik mereka.
Salah satu dampak yang paling merugikan dari beaty anxiety ini adalah kurangnya penerimaan diri.
Menurut Psikolog Universitas Indonesia (UI), Dian Wisnuwardhani, beauty anxiety bisa disebabkan oleh pengalaman trauma masa kecil seperti diejek oleh teman sebaya. Dampaknya, trauma tersebut membuat seseorang seolah terjebak dengan standar penampilan fisik yang menurut lingkungan, khususnya media sosial, menarik dan cantik.
Beauty anxietyatau beragammental health issuelainnya yang berhubungan dengan penampilan fisik biasanya timbul karena beberapa hal seperti pengalaman trauma masa kecil, seperti diledek atau diejek oleh teman sebaya, sehingga seseorang dapat mengalamibody dissatisfactionatau bahkan terjebak denganbody imageyang ada di lingkungan sekitar dan keterpaparan tentangbeauty imagedari media sosial," ujar Dian dalam keterangannya yang dikutip Optika.id, Kamis (10/8/2023).
Baca juga: Potong Rambut Usai Patah Hati, Ungkapan Kesedihan atau Simbol Perlawanan?
Fenomena tersebut, imbuh Dian, kerap terjadi pada perempuan muda yang tinggal di kota metropolitan yang mana daya tarik dianggap hanya dipandang dari penampilan fisik saja serta mereka berlomba-lomba untuk cantik agar diakui.
Dian menganjurkan untuk mencoba menumbuhkan rasa syukur atas apa yang dimiliki pada diri sendiri sehingga bisa memunculkan nilai-nilai positif serta bisa menerima kondisi dirinya. Hal tersebut mendorong untuk menumbuhkan rasa percaya diri dengan penampilan fisik sendiri.
Baca juga: Mengapa Kekerasan Rentan Menimpa Perempuan?
Selanjutnya, setelah menumbuhkan pemikiran, perasaan dan semangat yang positif, maka seseorang bisa mencoba melakukan perawatan fisik secara komprehensif untuk memaksimalkan penampilan dengan baik dan proporsional sesuai dengan kepribadian serta kenyamanan diri sendiri.
Seseorang yang sudah memiliki perasaan positif pada dirinya sendiri dan merawat fisiknya secara komprehensif, maka bisa merasakan peningkatan rasa percaya diri yang berpengaruh pada aspek kehidupan yang dipandang positif. Baik dalam dunia profesional maupun interaksi sosial.
Editor : Pahlevi