Optika.id -Peneliti utama Politik BRIN sekaligus peneliti senior pusat mengungkapkan adanya Deklarasi Anies-Cak Imin benar-benar diluar dugaannya.
Baca juga: Anies Punya Modal Cukup untuk Kembali Memimpin Kota Jakarta!
Deklarasi tersebut bisa dikatakan menggetarkan dunia politik menuju Pilpres 2024. Pasalnya, sisa waktu untuk kampanye tidak terlalu lama menuju proses pemilihan di bulan Februari nanti.
Bangunan politik tahun 2023, baginya akan menjadi landasan untuk Pemilu 2024. Bagaimanapun pada bangunan atau prakondisi yang terbangun tahun 2023. digunakan sebagai landasan politik negara Indonesia untuk melakukan pemilihan. Terutama antar paslon yang sudah terjadi pada tahun 2019 lalu.
"Kondisi tidak pasti, koalisi sulit, tidak menentu, hitung-hitungan kadang dianggap merugi dan kadang beruntung. Tidak ada koalisi yang dibangun untuk kalah, tapi bagaimana membangun koalisi itu agar solid. Dalam demokrasi biasanya ada keterukuran, di tengah kebimbangan itu maka muncullah deklarasi Anies-Cak Imin," kata Siti Zuhro saat acara melalui channel YouTube Forum Insan Cita dalam pantauanOptika.id, Minggu, (10/9/2023).
Jagad politik Indonesia sangat diramaikan oleh trending topic pasangan AMIN. Mereka akan terus mencari rumus jitu memenangkan Pilpres 2024, koalisi harus berhitung secara cermat. Hal ini meliputi tentang basis atau swingvoters yang cukup signifikan.
Baca juga: Peneliti BRIN: Pilgub Jakarta Masih Sangat Cair Sampai Kini!
"Politik berjalan sangat dinamis di tengah ketidakpastian, apalagi perubahan KPU tentang pembahasan daftar paslon yang dimajukan. Diikuti oleh PDIP, Gerindra dan NasDem. Yang welcome itu PDIP, keduanya tidak terlalu welcome. Bukankah memang Pemilu pasti ada Koalisi dan akan selalu menimbulkan kejutan," ujarnya.
Selain itu, ada keinginan dari beberapa pihak yang berharap agar tidak terlalu lama untuk menentukan itu. Para elite belum mampu melakukan penyesuaian secara tangkas dengan konteks yang ada, apalagi di era digital ini yang sangat pasti dan akan selalu terukur.
Baca juga: Siti Zuhro: Dukungan untuk Kaesang Sudah Bagus, Tapi Tak Punya Prestasi
"Maka dari itu, para elite politik akan segera menentukan nama paslon bilamana jadi dimajukan untuk pengisian nama. Setau saya semuanya akan berubah, bahkan oleh Kemendagri, ternyata durasi waktu atau mungkin Pilkada yang diajukan. Bukan November, justru malah September," terangnya.
Jika memang diubah, tentu para calon pasangan tidak akan merasa cukup dengan sisa waktu yang diberikan. Nanti, akan dibuat sedemikian rupa agar tidak sekedar menyempurnakan, tapi juga mendongkrak secara keseluruhan.
Editor : Pahlevi