Optika.id - Perkembangan zaman dan kemajuan teknologi yang kian bervariasi saat ini turut berdampak pada perilaku manusia di masing-masing generasi, termasuk dalam urusan pengelolaan keuangan. Apalagi, masing-masing generasi memiliki perbedaan tindakan dalam menyikapi perkembangan zaman. Salah satunya adalah masalah finansial.
Baca juga: Sebelum Menikah, Penting Bahas Keuangan Dulu!
"Generasi terdahulu cenderung menghindari utang, bahkan untuk membeli aset besar seperti mobil," kata Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia Dimas Ardhinugraha, dalam keterangan resminya, dikutip Optika.id, Rabu (20/9/2023).
Menurut Dimas, hal itu berbeda dengan generasi yang lebih muda seperti Generasi X dan Z yang tidak anti berutang demi memuaskan keinginan dan gaya hidupnya misalnya untuk liburan berkedok healing atau konser musik. Bukan tanpa alasan, berdasarkan data dari Fintech P2P Lending OJK, sebanyak 60% pinjaman disalurkan ke nasabah yang berusia 19 40 tahun atau mereka yang termasuk ke dalam Gen X dan Y. Padahal, ujar Dimas, populasi di Indonesia didominasi oleh Gen X dan Y sebanyak 53,81%.
Dimas lantas menjabarkan beberapa tips keuangan untuk Gen X dan Z dalam mengatur keuangan mereka baik dari segi pemasukan hingga pengeluaran.
Hindari Jebakan FOMO
Adapun faktor yang menyebabkan mengapa Gen X dan Z paling banyak menghabiskan uang dan tidak bisa mengatur finansial adalah paparan dari sosial media serta tekanan di lingkungan pertemanan yang menyebabkan mereka FOMO (Fear of Missing Out) atau perasaan takut tertinggal tren kekinian di kalangan anak muda.
Alhasil, mereka dipaksa untuk mengikuti tren tanpa riset mendalam seperti asal ikut investasi di crypto padahal minim pengetahuan tentang crypto. Atau ikut war tiket konser musik tertentu padahal tidak tahu menahu tentang band tersebut dan tidak punya uangnya.
"Kemudahan pengajuan pinjaman ikut mendukung jebakan FOMO, membuat kita mengambil keputusan keuangan tanpa persiapan matang. Intinya, fenomena ikut-ikutan ini berpotensi untuk merugikan diri sendiri karena menjerumuskan untuk melakukan sesuatu yang kita tidak siap," tutur dia.
Menurut Dimas, langkah pertama yang harus dilakukan oleh Gen X dan Z agar mempunyai keuangan yang sehat adalah dengan melepaskan diri dari jebakan FOMO. Dia mengingatkan agar mereka tidak asal mengambil keputusan yang berhubungan dengan finansial karena ikut-ikutan saja, baik dalam hal investasi, permainan saham, maupun pengeluaran.
Baca juga: Wajib Tahu! Ini Tips Main Saham Bagi Para Pemula Agar Tidak Boncos
Belanja Sesuai Prioritas Keuangan
Langkah selanjutnya adalah dengan cara membuat daftar skala prioritas keuangan. Memiliki daftar skala prioritas keuangan dengan memperhatikan uang yang terbatas serta keinginan yang tanpa batas nyatanya bisa membantu agar terhindar dari masalah ekonomi. Penyusunan skala prioritas itu dapat dilakukan dengan mendahulukan kebutuhan yang lebih urgen dibandingkan keinginan.
Adapun yang termasuk dalam kebutuhan antara lain biaya transportasi dan makan sebulan, listrik. PDAM, sewa rumah, dan lain sebagainya. Sedangkan contoh keinginan adalah tiket konser, tiket liburan, staycation, dan lain-lain.
Maka dari itu, agar mempunyai keuangan yang sehat, belanjakan uang sesuai dengan daftar skala prioritas dahulu dimulai dari urutan teratas yang menunjukkan urgensi.
Baca juga: Masalah Finansial Bikin Hidup Stres? Jangan Khawatir Ini Cara Mengatasinya!
Memilih Jenis Investasi yang Sesuai
Sebelum memutuskan untuk melakukan investasi, sebaiknya berkonsultasi dahulu dengan investor dengan bekal pengetahuan yang cukup, bukan sekadar ikut-ikutan saja. Riset dahulu tentang investasi yang hendak dijalani. Apabila memiliki keterbatasan waktu, dana, pengetahuan serta informasi mengenai pergerakan harga atau pasar, maka alternative yang bisa diambil adalah berinvestasi di reksa dana.
Untuk diketahui, reksa dana merupakan produk investasi di pasar modal yang dikelola oleh manajer investasi professional nan berpengalaman. Reksa dana pun menyediakan berbagai jenis untuk beragam tipe investor, mulai dari reksa dana pasar uang yang cocok untuk investor yang konservatif atau menghindari risiko, hingga reksa dana saham yang cocok untuk investor yang agresif serta cukup berani dalam mengambil risiko yang sangat tinggi.
Bagi Gen X dan Z yang umumnya memiliki profil risiko agresif, reksa dana saham dapat dijadikan pilihan investasi utama, dipadukan dengan reksa dana pendapatan tetap.
Editor : Pahlevi