Optika.id - Capres 2024 Anies Baswedan mengatakan, lebih baik ekonomi Indonesia tumbuh dengan ukuran menengah, bukan ekstra tinggi, tetapi berkualitas dan inklusif.
Baca juga: Intip Hangatnya Pertemuan Anies, Pramono, dan Rano di Lebak Bulus
Hal itu disampaikan saat menghadiri acara Indonesian Leaders Talk, Bedah Gagasan dan Visi Pemimpin Bangsa, yang digelar di Auditorium Baruga AP Pettarani Unhas Makassar, Minggu, (24/9/2023).
Inklusif kenapa? Supaya yang merasakan hasil dari pertumbuhan itu lebih banyak. Yang kedua, pertumbuhan ekonomi yang menyerap tenaga kerja. Karena kita tahu kalau pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan penduduk timpang, maka kita nanti akan menemukan masalah di situ, katanya.
Dan itu artinya, kata mantan Gubernur DKI Jakarta itu, kegiatan-kegiatan perekonomian yang menyerap tenaga kerja dan juga yang memberikan prioritas untuk masyarakat.
Bagaimana kami memandangnya ini? Kami melihat perlu menciptakan. Kalau gunakan istilah lain perlu mendorong lebih banyak kota berfungsi sebagaiengine of economi micro. Yang tadi bapak sampaikan di Jawa 56n dari Jawa 56% itu 18% di Jakarta, jelasnya.
Baca juga: Tom Lembong Terjerat Kasus Impor Gula, Anies Buka Suara
Suami Fery Farhati itu menjelaskan, Kota Jakarta itu bisa dibilang empat kali perekonomian seluruh Sulawesi. Dan konsumsi listrik di Jakarta itu lebih banyak dari pada konsumsi listrik di Sumatra, apalagi di Sulawesi.
Ini hanya bisa berubah kalau negara serius menciptakan kota-kota baru sebagaiengine of economi micro.Masalahnya pak kita itu tidak punya anggaran. Yang punya anggaran kota itu cuma Jakarta, katanya.
Namun, lanjut dia, begitu sampai kota lain, itu tidak punya anggaran. Disinilah, menurutnya, letak pentingnya bahwa negara mengalokasikan anggaran yang cukup untuk mentransformasi kota-kota itu menjadiengine of economi micro, bukan hanya kota Nusantara.
Baca juga: Anies dan Ganjar akan Hadir dalam Pelantikan Prabowo-Gibran Minggu Besok
Satu di Kalimantan Timur tapi lebih dari 14 kota di seluruh Indonesia yang harus jadikan engineeconomi micro.Kita pemerintah berani komit memberikan kepada satu titik namanya Nusantara. Tapi yang membutuhkan alokasi untuk pertumbuhan itu semua kota, katanya.
Mengapa ini meningkatkan kualitas? Kota-kota ini yang nanti akan menyerap hasil produksi perekonomian yang ada di kawasan sekitarnya. Contoh paling konkrit hari ini adalah Makassar, ujarnya.
Editor : Pahlevi