Optika.id - PDI Perjuangan terlihat semakin mendekati Pemilihan Umum 2024 dengan upaya untuk mengurangi ketergantungannya pada Joko Widodo, mantan kader partai yang telah menjabat sebagai presiden selama dua periode.
Hal ini diungkapkan oleh Dedi Kurnia Syah, seorang analis politik dari UIN Syarif Hidayatullah, sebagai respons terhadap serangkaian pertemuan yang dilakukan oleh Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, dengan tokoh-tokoh senior Partai Golkar, Luhut Binsar Panjaitan dan Jusuf Kalla.
Baca juga: Demokrat: Pertemuan AHY-Puan Segarkan Situasi Politik Akibat Cawe-Cawe Jokowi
Menurut Dedi Kurnia, langkah-langkah lobi politik Puan kepada pimpinan Partai Golkar tidak salah jika diinterpretasikan sebagai usaha PDIP untuk melepaskan diri dari ketergantungan pada Jokowi.
"Gerakan gesit Puan justru bisa saja sebagai tanda ia tidak lagi berharap pada Jokowi, dan ini bagus," ujar Dedi pada hari Minggu (8/10/2023).
Baca juga: Bertemu di Sela-Sela Ibadah Haji, Puan dan Anies Saling Mendoakan
Menurutnya, sebagai partai politik yang memenangkan Pemilu 2019, PDIP seharusnya mampu membuktikan bahwa struktur intinya masih kuat untuk melakukan lobi politik.
"PDIP memang sudah seharusnya mengembalikan pengaruh partai pada ketua umum atau sekurangnya tokoh inti, dan Puan jelas mewakili Megawati," tambahnya.
Baca juga: Rekening Perusahaan Suami Puan Dibekukan, Ada Apa?
Tindakan Puan Maharani untuk membangun hubungan dengan tokoh-tokoh senior dari Partai Golkar mengindikasikan bahwa PDIP mungkin mencari alternatif politik yang lebih independen menjelang Pemilu 2024.
Editor : Pahlevi