Optika.id - Berita yang menyebar menyebutkan bahwa transaksi finansial untuk proyek Kereta Cepat dikendalikan oleh Bank China, dengan seorang Direktur Utama Perbankan sebagai narasumber.
Namun, KCIC menegaskan bahwa transaksi keuangan terkait manajemen Kereta Cepat dilakukan di Indonesia dan telah berkolaborasi dengan bank dalam negeri.
Baca juga: Sejarah Panjang Kereta Cepat Whoosh, Digagas di Era SBY dan Diresmikan Jokowi
Kereta Cepat Whoosh merupakan proyek kereta cepat pertama di Indonesia dan Asia Tenggara, hasil kerjasama antara Indonesia dan Tiongkok. Dalam pelaksanaannya, China Development Bank (CDB) sebagai pemberi pinjaman untuk proyek ini.
Untuk memastikan kelancaran transaksi, KCIC dan CDB bekerja sama dengan beberapa bank yang beroperasi di Indonesia di bawah pengawasan Bank Indonesia dan OJK serta memiliki jaringan internasional, seperti Bank BNI.
Baca juga: Luhut Ngaku Gagal Negosiasi Bunga Utang Proyek Kereta Cepat
Eva Chairunisa, General Manager Corporate Secretary KCIC, menjelaskan, "Transaksi bisnis KCIC sebagian besar tetap dilakukan di dalam negeri, sehingga perputaran dana diharapkan tetap memberikan manfaat yang maksimal bagi perekonomian nasional."
KCIC juga bekerja sama dengan bank-bank nasional (HIMBARA dan swasta) untuk pemesanan dan pembayaran tiket kereta cepat WHOOSH, terutama dengan Bank Mandiri, BNI, BRI, dan BCA. Layanan pemesanan tiket ini tersedia melalui aplikasi Livin by Mandiri, BRImo, dan berbagai metode pembayaran di merchant, mesin pembelian tiket, serta loket stasiun.
Baca juga: Sri Mulyani Teken Aturan Baru, APBN Bisa Jadi Jaminan Utang Kereta Cepat!
Selain itu, KCIC juga bekerjasama dengan penyedia layanan Payment Gateway Nasional seperti Doku, Finnet, dan Xendit untuk meningkatkan kenyamanan pelanggan. Ada pula layanan ATM BNI di Kantor KCIC Halim dan ATM BRI di beberapa stasiun kereta cepat.
Semua layanan ini bertujuan untuk mempermudah transaksi perbankan bagi penumpang dan masyarakat di stasiun kereta cepat dan kantor KCIC. Eva menambahkan, "Kolaborasi dengan lembaga keuangan perbankan terus diperluas untuk optimalisasi pelayanan kepada publik dan penumpang."
Editor : Pahlevi