Optika.id - Gibran Rakabuming Raka, calon wakil presiden (Cawapres) nomor urut 2, mendapat kritik karena melontarkan pertanyaan yang tidak sesuai dengan tema saat debat cawapres pada Jumat (22/12/2023). Menurut Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi, pertanyaan yang dilontarkan Gibran kepada Cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, maupun kepada Cawapres nomor urut 3, Mahfud MD soal State of The Global Islamic Economy (SGIE) dan Carbon Capture Storage (CCS) adalah pertanyaan yang keluar dari materi yang disiapkan KPU.
Pada debat cawapres Jumat kemarin bertemakan ekonomi (ekonomi kerakyatan dan ekonomi digital), keuangan, investasi pajak, perdagangan, pengelolaan APBN-APBD, infrastruktur, dan perkotaan.
Baca juga: KPU Segera Terbitkan Aturan di Setiap Daerah untuk Patuhi Putusan MK
Dari tema debat cawapres seputar ekonomi yang ditetapkan KPU itu, lontaran pertanyaan soal SGIE dan CCS oleh Gibran itu nampaknya pertanyaan titipan dan hafalan, ujar Muslim, pada Selasa (26/12).
Baca juga: KPU Amati Putusan MK dan Akan Konsultasi dengan DPR RI
Karena menurut Muslim, pertanyaan Gibran menyimpang dari tema debat saat itu. Seharusnya, pemandu acara dan juga KPU menegur Gibran.
SGIE pun kalau dibahas, itu terkait dengan ekonomi syariah internasional. Demikian juga CCS, kalau tidak salah terkait lingkungan, kata Muslim. Muslim menilai, pertanyaan tersebut bukanlah pertanyaan jebakan untuk cawapres lainnya, karena memang pertanyaan tersebut tidak nyambung dengan tema yang telah ditentukan KPU sebagai penyelenggara debat.
Baca juga: KPU Diimbau Laksanakan Putusan MK Guna Menjaga Demokrasi!
Kalau KPU tidak tegur Gibran dalam kesalahan ini, KPU dianggap sengaja membiarkan Gibran lakukan kesalahan dan ditolerir, pungkas Muslim.
Editor : Pahlevi