Optika.id - Calon Wakil Presiden nomor urut 1 Muhaimin Iskandar, atau yang lebih dikenal dengan Cak Imin, menyampaikan pidato politiknya di Surabaya. Dalam pidatonya, ia menekankan identitasnya sebagai kader Nahdlatul Ulama (NU) dan menantang warga NU untuk memilih dirinya di Pemilu 2024.
Cak Imin mengklaim bahwa dirinya sudah NU sejak dalam kandungan, karena berasal dari keluarga ulama. Ia mengatakan bahwa kakeknya adalah KH Bisri Syansuri, salah satu pendiri NU. Ia juga mengatakan bahwa orang tuanya dinikahkan oleh pendiri NU.
Baca juga: Banjir Parah di Greges Timur, Warga Desak Penanganan Cepat
Saya ini orang Jawa Timur, sudah NU sebelum lahir, kenapa sudah NU sebelum lahir? Bapak saya, ibu saya yang nikahkan pendiri NU, jadi memang sudah direncanakan cucunya kalau pasti harus jadi NU, ujar Cak Imin di hadapan ribuan relawan Anies-Muhaimin (AMIN) di DBL Arena, Surabaya (10/1/2024).
Cak Imin pun menyindir warga NU yang tidak memilih dirinya di Pilpres 2024 nanti. Ia menganggap hal itu sebagai tindakan yang tidak pantas.
Jadi kalau ada orang NU, tidak memilih orang NU yang asli, berarti keterlaluan, kata Cak Imin.
Baca juga: Haedar Nashir Hadiri Milad Seabad RS PKU Muhammadiyah Surabaya
Cak Imin juga mengungkapkan bahwa dirinya mendapat mandat dari para kiai dan Dewan Syuro PKB untuk maju sebagai calon pemimpin nasional, baik sebagai capres maupun cawapres, sejak 2019.
Alhamdulillah saya ini 2019 diperintah oleh PKB, terutama kiai-kiai dewan syuro, pokoknya Ketua Umum (Imin) harus maju, mau capres mau cawapres yang penting mengisi kepemimpinan nasional, ungkap Cak Imin.
Baca juga: Kereta Kencana Iringi Pendaftaran Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim Menuju KPU Jatim
Cak Imin kemudian merealisasikan mandat itu dengan meninggalkan koalisi Prabowo Subianto, Capres nomor urut 2, dan bergabung dengan Anies Baswedan, Capres nomor urut 1. Ia mengusung gagasan perubahan untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik.
InsyaAllah warga Nahdliyin bersatu untuk kader yang maju dalam pilpres yang akan datang. Ini potensi yang harus kita gerakkan dengan optimal, tutur Cak Imin.
Editor : Pahlevi