Optika.id - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, mengkritik pemerintah yang belum mampu mewujudkan pembangunan rendah karbon berkeadilan. Menurutnya, pemerintah harus mencari titik keseimbangan antara pengembangan industri dan pelestarian lingkungan.
Hal itu disampaikannya dalam debat cawapres keempat yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Minggu (21/1/2024) malam. Gibran, yang berpasangan dengan calon presiden Prabowo Subianto, mengatakan bahwa Indonesia memiliki potensi sumber daya alam yang sangat besar, namun belum dimanfaatkan secara optimal.
Baca juga: Rapat Pleno Rekapitulasi Nasional Pemilu 2024 Ditunda, Kenapa?
Tantangannya mencari titik keseimbangan atau titik tengah. Kita ingin menggenjot hilirisasi industri, tapi kita juga wajib menjaga kelestarian lingkungan, kata Gibran, dalam pantauan Optika.id melalui live streaming SCTV.
Baca juga: Bawaslu Tangani 46 Kasus Dugaan Pelanggaran Pidana Pemilu 2024
Gibran menambahkan bahwa sektor pertanian dan maritim juga menghadapi tantangan yang sama. Ia mengatakan bahwa untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani dan nelayan, pemerintah harus menjaga keseimbangan alam dan ekosistem.
Gibran menawarkan beberapa kebijakan untuk menjawab tantangan-tantangan tersebut, di antaranya adalah analisis dampak lingkungan (Amdal), sustainability report, dan ketepatan alih fungsi lahan. Ia menekankan pentingnya melindungi kepentingan pengusaha lokal, UMKM lokal, dan masyarakat adat dalam pengelolaan sumber daya alam.
Baca juga: Ahmad Labib, Wajah Baru Golkar yang Lolos ke Senayan dari Dapil Jatim X
Jangan sampai ada alih fungsi lahan yang sekiranya merugikan pengusaha lokal, UMKM lokal ataupun masyarakat adat setempat. Sekali lagi, potensi energi baru terbarukan kita punya potensi yang besar sekali, (mencapai) 3.686 giga watt, tutur Gibran.
Editor : Pahlevi