Khofifah Resmikan Pompa Kuro, Atasi Banjir Tahunan Lamongan

Reporter : Danny

Optika.id - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meresmikan pompa banjir Kuro di Kecamatan Karangbinangun, Lamongan. Pompa air baru itu diharapkan dapat menangani banjir tahunan yang terjadi di Lamongan.

Tahun lalu Khofifah sempat berkunjung untuk melihat langsung banjir yang terjadi di kawasan Bengawan Jero Lamongan. Saat itu dia mendapatkan penjelasan dari Bupati Lamongan tentang penyebab siginifikan banjir di kawasan itu.

Baca juga: Bupati Lamongan Berangkatkan Atlet Menuju PON XXI

Ternyata, kata Khofifah, salah satu masalahnya adalah terjadinya kebocoran pada Pintu Air Kuro yang telah dibangun sejak era kolonial atau di era penjajahan.

"Intinya kami itu how to solve the problem. Ketika kami bilang ke Pak Yuhronur, 'pak penyebab banjir yang bisa signifikan diatasi apa?' ternyata bilang di sini (Pompa Banjir Kuro)," ujar Khofifah melansir Detik usai peresmian pompa banjir Kuro, Senin (22/1/2023).

Banjir yang terjadi pada 2023 di Lamongan menurut Khofifah akibat genangan air yang tidak bisa dibuang akibat pintu Kuro yang bocor. Imbasnya adalah banjir yang menggenangi 6.672 rumah penduduk, tersebar di 59 desa, di 8 kecamatan.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meresmikan pompa banjir Kuro di Kecamatan Karangbinangun, Lamongan. Pompa air baru itu diharapkan dapat menangani banjir tahunan yang terjadi di Lamongan.

Tahun lalu Khofifah sempat berkunjung untuk melihat langsung banjir yang terjadi di kawasan Bengawan Jero Lamongan. Saat itu dia mendapatkan penjelasan dari Bupati Lamongan tentang penyebab siginifikan banjir di kawasan itu.

Ternyata, kata Khofifah, salah satu masalahnya adalah terjadinya kebocoran pada Pintu Air Kuro yang telah dibangun sejak era kolonial atau di era penjajahan.

"Intinya kami itu how to solve the problem. Ketika kami bilang ke Pak Yuhronur, 'pak penyebab banjir yang bisa signifikan diatasi apa?' ternyata bilang di sini (Pompa Banjir Kuro)," ujar Khofifah usai peresmian pompa banjir Kuro, Senin (22/1/2023).

Banjir yang terjadi pada 2023 di Lamongan menurut Khofifah akibat genangan air yang tidak bisa dibuang akibat pintu Kuro yang bocor. Imbasnya adalah banjir yang menggenangi 6.672 rumah penduduk, tersebar di 59 desa, di 8 kecamatan.

Baca juga: UMKM Jadi Andalan Program Prioritas Khofifah-Emil untuk Periode 2024-2029

Pada saat it, banjir telah merendam sejumlah fasilitas umum seperti 55 sekolah, 22 tempat ibadah, dan 7 fasilitas kesehatan dan berlangsung selama kurang lebih 6 bulan.

"Sehingga kami cek, ternyata ada pompa dari zaman Belanda yang bocor. Kami carikan solusi yang memungkinkan, kami cocokkan dengan kabupaten," ujarnya.

Pembangunan proyek penanganan Bengawan Jero ini berlangsung 3 bulan meliputi rehabilitasi pintu air, pembangunan rumah genset, dan penambahan kapasitas pompa 3.000 liter/detik sebanyak 2 buah demi menambah kapasitas air di UPT Kuro menjadi 10.000 liter/detik.

Kepala dinas PU SDA Provinsi Jawa Timur Baju Trihaksono mengatakan anggaran proyek penanganan Bengawan Jero bersumber dari Pemprov Jatim sebesar 2/3 dan 1/3 dari Pemkab Lamongan.

Pembangunan pompa banjir Kuro ini terdiri dari 3 pompa air kapasitas 2.000 liter per detik (L/s), 3 unit genset silent 400 kva dengan anggaran sekitar Rp 34 miliar.

Baca juga: Festival Kerapu Lamongan, Pertegas Potensi Desa Labuhan Sebagai Produsen

"Pompa ini juga bisa bekerja selama 24 jam dan berbeda dengan pompa yang lama yang hanya bekerja dari pukul 8.00 WIB pagi hingga 17.00 WIB. Dulu kemampuannya cuma 40 ribu dengan mesin diesel yang lama bersuara keras sehingga oleh warga hanya boleh dinyalakan pukul 08.00 WIB-17.00 WIB," kata Baju.

Bupati Lamongan Yuhronur Efendi mengungkapkan penanganan banjir yang bersumber dari Pemkab Lamongan dimanfaatkan untuk melakukan normalisasi di Pintu air Melik. Selain untuk pembuangan banjir, lanjut Pak Yes, pintu Air Melik juga bisa untuk mengambil air.

"Kemarin saat kemarau bisa dimanfaatkan airnya. Memang saat ini belum selesai sepenuhnya tapi sudah bisa dimanfaatkan," kata Pak Yes.

Melihat secara langsung beroperasinya pompa air di Kuro bersama Gubernur Khofifah, Pak Yes mengapresiasi dan berterima kasih atas sinergi antara Pemprov Jatim, BBWS, Pemerintah Daerah, dan stakeholder untuk memecahkan persoalan banjir tahunan yang menjadi momok di Lamongan.

"Kami akan terus memelihara keberlangsungan keberlanjutan pintu Kuro yang telah kami buat. Dan ini akan menjadikan masyarakat semakin aman dan nyaman. Yang kami harapkan nantinya mampu meningkatkan produktivitas pertanian, apalagi Lamongan sebagai lumbung pangan nasional," ujarnya.

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru