Kader Demokrat Ini Justru Ingin Anies Jadi Presiden

Reporter : Danny

Batam (optika.id) - Di antara kader militan parpol di luar Koalisi Perubahan yang mendukung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN), Aksa Halatu adalah salah satu yang bersinar. Dalam sebuah video yang diterima Rabu malam, (31/1/2024).

Aksa mengisahkan perjalanannya mengenalkan Anies-AHY ke berbagai pelosok daerah menggunakan mobil sedan klasik warna biru bernomor B 1344 PD sebagai bukti sejarah perjuangan.

Baca juga: Banyak Warga Jateng Hamil di Luar Nikah, Kader Demokrat Ungkap Apa Karena Gubernur Suka Nonton Bokep?

Ini mobil sejarah. Mobil ini perjalanannya sudah dari Bali sampai ke Aceh menggelorakan Anies-AHY, kata Aksa yang mengenakan kemeja dan sepatu putih dengan paduan celana panjang warna coklat susu.

Aksa menambahkan, mobil tersebut sempat rusak di perbatasan Lampung-Palembang dan perlu direparasi. Alhamdulillah dibetulin sama Mamang. Dan sekarang mobilnya saya pakai lagi, terangnya.

Lebih lanjut, Ketua Umum Prajurit Demokrat Nusantara (PDN) itu menjelaskan tujuannya melakukan safari politik adalah demi mengenalkan Anies Baswedan untuk meyakinkan masyarakat. Menurutnya, jika diterima, alhamdulillah. Jika sebaliknya, ia tidak memaksa.

Dan tema perjalanan ini adalah tujuannya saya ingin bagaimana bisa bercengkrama dengan masyarakat dan meyakinkan masyarakat, jelas Aksa.

Aksa juga menyatakan harapannya agar masyarakat Indonesia dapat memberikan kepercayaan kepada Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar untuk memimpin Republik Indonesia (RI).

Jadi misi dari perjalanan ini adalah, sebelum sampai tanggal 14 Februari saya berharap masyarakat Indonesia memberikan trustkepercayaan kepada Anies Rasyid Baswedan untuk memimpin republik ini, harapnya.

Aksa pun melantangkan sikapnya sebagai kader Demokrat yang secara terbuka mendukung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. Ia menolak disebut sebagai pengkhianat lantaran kendaraan yang digunakan untuk safari politik telah diberi label gambar Anies-AHY.

Jadi aku Demokrat, aku Anies! Semua ada dasarnya. Dari mana jalannya saya dibilang penghianat, ya. Saya berjuang dari 2021 sampai 2022 di bulan 9 atau di bulan 10 semuanya berhenti karena keadaan, terang Aksa.

Lebih jauh, Aksa menerangkan aktivitas politiknya keliling Indonesia tidak dibiayai oleh DPP Partai Demokrat, melainkan didorong keinginan hati untuk membantu partai yang telah didirikannya dua dekade lalu dari ancaman perampasan.

Jujur, tidak ada subsidi, tidak ada fasilitas apapun yang saya dapat dari DPP. Murni ini karena saya melihat kondisi Partai Demokrat ketika itu yang ingin dirampas Jenderal Moeldoko; dan mengatakan kepada Indonesia tidak ada dualisme; minta doa untuk Pak SBY agar sehat selalu sebagai sepuh, sebagai Kepala Negara keenam. Dan juga mengenalkan sosok Ketum saya dan juga sosok Mas Anies, tandas Aksa.

Kader Demokrat berdarah Aceh-Maluku itu menegaskan, safari politiknya untuk mengenalkan dan menyampaikan salam dari Anies Rasyid Baswedan kepada masyarakat agar mereka tertarik dan terpanggil untuk melihat Indonesia ada satu perbaikan dan perubahan yang signifikan.

Dengar suara azan, insyaAllah tandanya adalah Anies menang, Presiden Republik Indonesia 2024-2029, pungkasnya yang dibarengi senandung azan dari masjid sekitar.

Diketahui, sejumlah pendiri dan kader Partai Demokrat yang berhimpun dalam Bintang Mercy Perubahan juga mendukung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN). Akar massa dari sejumlah parpol yang mendukung AMIN sebelumnya juga sudah menyatakan sikap untuk memenangkan AMIN, seperti yang dilakukan oleh Kuning Ijo Biru (KIB).

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Sabtu, 14 Sep 2024 18:18 WIB
Jumat, 13 Sep 2024 08:24 WIB
Senin, 16 Sep 2024 11:12 WIB
Berita Terbaru