PDIP Siap Jadi Oposisi, Gerindra ”Omon-Omon” dengan Luar Koalisi

Reporter : Eka Ratna Sari

Jakarta (optika.id) - PDIP menyatakan kesiapannya untuk menjadi oposisi di pemerintahan periode 2024-2029. Partai ini belajar dari pengalaman di era Jokowi, bahwa terlalu bergantung pada satu tokoh bisa berbahaya bagi demokrasi.

Kondisi itu justru berpotensi membuat penguasa haus kekuasaan hingga memanipulasi hukum. Yang akhirnya menimbulkan kecurangan dalam pemilu, ujar Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto setelah pertemuan ketua umum partai pendukung Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Gedung High End, Jakarta, kemarin (15/2/2024).

Baca juga: PDIP Tegaskan Tak Kekurangan Stok Pemimpin untuk Pilkada Jawa Tengah

PDIP pernah merasakan menjadi oposisi selama dua periode pemerintahan SBY (2004-2014). Hasilnya, partai ini berhasil menang dalam Pileg 2014 dan 2019, dan berharap bisa mengulangi prestasi tersebut di Pileg 2024.

Namun, bedanya kali ini, calon presiden yang diusung PDIP, yaitu Ganjar Pranowo, tidak berhasil menang dalam Pilpres 2024, berdasarkan hasil hitung cepat.

Hasto menegaskan, sebagai oposisi, PDIP akan mendukung kebijakan yang pro-rakyat dan berjuang melalui jalur parlemen.

Sementara itu, Nasdem dan Gerindra, yang merupakan partai pendukung pasangan Prabowo-Gibran, tampak saling mendekat. Wakil Ketua Umum Nasdem Ahmad Ali mengaku, Ketua Umum Nasdem Surya Paloh akan bertemu dengan elite parpol lain, termasuk Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Kalau rencana bertemu dalam konteks pribadi, ya mereka (Surya Paloh dan Megawati) berdua kan memang sahabatan, sama-sama ketua umum partai, kata Ali saat berada di Markas Pemenangan Amin Jalan Diponegoro 10, Menteng, Rabu (14/2/2024).

Baca juga: Ini Kata PDIP Soal Pelegalan Politik Uang di Pemilu

Ali juga menyebut, Surya Paloh terbuka untuk bertemu dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto. Pertemuan ini kemungkinan akan dilakukan setelah hasil pemilu resmi diumumkan.

Prabowo sendiri, dalam pidato kemenangannya, menyatakan siap merangkul semua pihak dalam pemerintahannya. Hal ini menimbulkan spekulasi bahwa kabinet Prabowo-Gibran tidak hanya akan diisi oleh partai-partai dari Koalisi Indonesia Maju.

Di sisi lain, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, yang juga cawapres nomor urut 1, belum mau berkomentar mengenai kemungkinan koalisi atau oposisi. Ia lebih fokus untuk mengawal suara PKB dan partai pendukung Amin.

Baca juga: PDIP Tugaskan Ganjar untuk Pemenangan Pilkada Serentak

Jangan lengah, jangan terpengaruh dengan apa pun yang dimainkan, ujarnya.

Sekjen Gerindra Ahmad Muzani, yang juga Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, mengaku sudah melakukan komunikasi dengan pihak-pihak di luar koalisi. Namun, ia belum bisa membuka lebih jauh tentang isi komunikasi tersebut.

Baru omon-omon, katanya.

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru