Jakarta (optika.id) - Sejumlah massa yang tergabung dalam Masyarakat Sipil Perduli Pemilu dan Demokrasi menggelar aksi di depan Kantor KPU Pusat, Imam Bonjol Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (16/2/2024). Mereka menyuarakan keprihatinan atas dugaan kecurangan masif dalam pelaksanaan pemilu 2024.
Mereka menuntut KPU mendiskualifikasi pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, yang diduga melakukan kecurangan sangat masif dengan menambahkan minimal 50 ribu suara per TPS.
Baca juga: Dagelan Kabinet Prabowo: Bau Jokowi dan Kaesang
Dalam video yang diunggah di Facebook Wartakotalive.com, tampak sejumlah emak-emak dan bapak-bapak berteriak-teriak di depan KPU RI pada Jumat (16/2/2024).
Mereka membawa spanduk bertuliskan Tolak Pemilu Curang dan Jokowi Penjahat Demokrasi, dan Sindikat Jokowi di Balik Pemilu Curang. Mereka mengaitkan kecurangan pemilu dengan Presiden Joko Widodo yang didukung oleh pasangan nomor urut 2.
Di samping massa anti KPU, ada juga massa yang pro KPU yang melakukan aksi unjuk rasa di Jalan Imam Bonjol pukul 16.00 WIB.
Baca juga: Pertemuan Tertutup Jokowi dan Prabowo: Momen Penting di Solo
Akibat demonstrasi tersebut, polisi menutup jalan menuju gedung KPU RI. Di sekitar juga sudah banyak petugas yang mengawal massa.
Dalam aksi itu, massa menargetkan Ketua KPU RI Hasyim Asyari dicopot dari jabatannya.
Baca juga: Aneh! Jelang Lengser Kepuasan Terhadap Jokowi Tinggi, tapi Negara Bakal Ambruk
Demonstran menyebut Ketua KPU tidak jujur dalam aksi unjuk rasa.
Sementara itu, baik pasangan calon nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, maupun pasangan nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, juga menuding ada kecurangan dalam Pilpres 2024.
Editor : Pahlevi