Jakarta (optika.id) - Jika berhasil menjadi presiden, Prabowo Subianto akan berhadapan dengan lima partai besar yang berada di luar koalisinya. Hal ini diungkapkan oleh Prof Siti Zuhro, peneliti senior BRIN, dilansir dari dengan Kantor Berita Politik RMOL, pada Senin (19/2/2024).
PDIP, PPP, PKB, PKS dan Nasdem, bisa dipastikan ada di barisan oposisi, kata Siti.
Baca juga: Anies Punya Modal Cukup untuk Kembali Memimpin Kota Jakarta!
Siti menekankan pentingnya mekanisme check and balance antara legislatif dan eksekutif untuk menjaga kualitas demokrasi. Ia mengatakan bahwa tanpa check and balance, akan terjadi praktik executive heavy yang merugikan rakyat dan kepentingan negara.
Baca juga: Peneliti BRIN: Pilgub Jakarta Masih Sangat Cair Sampai Kini!
Ini penting, agar tidak terjadi praktik executive heavy yang hanya merugikan rakyat. Mengapa? Karena kebijakan publik tidak diawasi dengan baik oleh legislatif, jelas Siti.
Siti juga mengatakan bahwa setelah pemilu, koalisi partai akan menyesuaikan diri dengan hasil pilpres. Ia mengatakan bahwa yang menang akan berada di kekuasaan, dan yang kalah akan menjadi oposisi.
Baca juga: Siti Zuhro: Dukungan untuk Kaesang Sudah Bagus, Tapi Tak Punya Prestasi
Juga terhadap kepentingan negara. Seusai pemilu, koalisi partai bisa dilanjutkan untuk memposisikan diri sesuai perolehan suara dalam Pilpres. Artinya, yang menang berada di kekuasaan, dan yang kalah di luar kekuasaan atau oposisi, pungkas Siti.
Editor : Pahlevi