Gempa di Tuban Terasa Hingga Surabaya, Warga Berlarian Panik

Reporter : Dani

Surabaya (optika.id) - Pada pukul 11.22, Surabaya dihebohkan dengan peristiwa gempa bumi. Di jam tersebut, BMKG mencatat tepat di Wilayah Pantai Barat Gresik, Jawa Timur, diguncang gempa tektonik. 

Melalui hasil analisis BMKG, menunjukkan gempa bumi memiliki parameter update dengan magnitudo 5,9. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 5,79° LS ; 112,32° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 126 km arah timur laut Tuban, Jawa Timur, pada kedalaman 10 km.

Baca juga: Rangkaian Kegiatan SDGs Unair, Mulai dari SDGs School hingga Festival Kelulusan Peserta!

Daryono, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG mengatakan jenis dan mekanisme gempa bumi dengan memperhatikan lokasi episenter serta kedalaman hiposenter, gempa bumi terjadi merupakan gempa bumi dangkal. Itu akibat dari aktivitas sesar aktif di Laut Jawa. 

"Mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser," terang Daryono. 

Ia memastikan, gempa bumi yang dirasakan hingga Surabaya itu tidak berpotensi terjadi tsunami. Dirinya mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik. 

Baca juga: ICAS 13: Gelar Pameran Poster dengan Tajuk Sejarah-Budaya

Lebih lanjut, pada pukul 15.52 berdasarkan pantauan Optika.id secara langsung di sekitar daerah Universitas Airlangga, tampak pegawai di Assec Tower berlarian keluar dari gedung. Selain itu, tampak salah satu pengendara motor yang berhenti ketika Gempa sedang menggoyah. 

"Kalau ada gempa itu saya selalu pusing, jadi lebih baik berhenti dulu sampai gempa selesai. Dari saya tadi jumatan, gempa terasa, ini ketiga kali saya merasakan. Ya semoga tidak terjadi apa-apa dan tidak ada korban jiwa, terus ya gempa bisa segera berhenti dan tidak ada gempa susulan," kata Rudi, seorang driver ojol, Jumat, (22/3/2024). 

Gempa yang terasa di Surabaya ini mengguncang sekitar 30 detik - 1 menit. Beberapa mahasiswa ada yang sedang mengerjakan tugas pun harus berlarian membawa laptop keluar dari kampus karena faktor panik. 

Baca juga: ICAS 13: Soroti Perkembangan Kajian Bahasa dan Hubungannya dengan Masyarakat!

"Panik mas, sudah keberapa ini saya lupa, pokonya kepikiran terus, tapi juga lagi ada kuliah," tegas Ari saat ditanya langsung.

Warga yang berhamburan keluar karena faktor gempa sesaat kembali menjalankan aktivitas setelah Gempa sudah dipastikan benar-benar berhenti.

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru