Jakarta (optika.id) - Pencalonan Anies Baswedan di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta menuai pro dan kontra. Banyak yang beranggapan majunya Anies hanya sebatas batu loncatan untuk Pilpres 2029 mendatang.
Hal itu kemudian direspons oleh Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun yang menyebut Anies harus idealis jika maju sebagai Calon Gubernur (Cagub) Jakarta.
Baca juga: Gagal Maju Pilgub Jadi Hal Untung bagi Anies, Kok Bisa?
Menurut Refly, majunya Anies di Pilgub tak seharusnya disangkutkan dengan Pilpres 2029. Salah jika Anies maju Pilgub Jakarta hanya untuk batu loncatan Pilpres.
Kalau (Anies) mau menjadi Gubernur DKI jadilah Gubernur yang benar, jangan berpikir soal 2029, kata Refly dikutip dari YouTubepribadinya Refly Harun, Minggu, (19/5/2024).
Ia menilai, dorongan terhadap Anies untuk kembali maju di Pilgub Jakarta 2024 sangatlah kuat. Banyak dari kalangan pendukungnya di Pilpres 2024 kemarin yang ingin melihat Anies kembali memimpin Jakarta.
Terlebih, dukungan dari orang-orang terdekatnya semakin menguat. Hal ini tidaklah salah, asalah niat utama Anies untuk membangun Jakarta.
Baca juga: Netizen Respon Upaya Anies Dirikan Partai, Ini Penjelasannya!
Kalau saya nilai secara objektif keinginan untuk menjadikan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI itu sangatlah kuat disekitar para relawan dan orang-orang dekat, ucapnya.
Ia beranggapan jabatan sebagai Gubernur Jakarta bukan untuk dijadikan batu loncatan menuju Pilpres 2029. Namun kinerja dan kesuksesan sebagai Gubernur nantilah yang menentukan layak atau tidaknya menjadi Capres di 2029.
Potensi Anies sendiri di Pilgub Jakarta sangatlah besar untuk meraih kemenangan. Sebab statusnya sebagai petahana dengan rekam jejak mentereng membuatnya menjadi kandidat terkuat.
Baca juga: Tokoh Masyarakat Ingin Anies Terus Jadi Pemimpin Perubahan untuk Indonesia
Kalau disebut barang bagus, ya memang barang bagus. Anies itu passionnya di politik yang penuh dengan dialog, politik dialogis, ujar Refly.
Ia menyebut pihak yang mendukung Anies untuk menjadi Gubernur Jakarta jauh lebih banyak. Hal ini berbanding terbalik dengan kelompok-kelompok yang mendukung Anies untuk membuat partai politik.
Memang kalau dilihat lebih banyak yang mendukung Anies sebagai calon gubernur ketimbang mendukung Anies untuk membangun partai politik, pungkasnya.
Editor : Pahlevi