Makna Sebuah Sinyal

Reporter : Pahlevi

Oleh: Cak Ahmad Cholis Hamzah

Baca juga: Percobaan Pembunuhan Ke 2 Terhadap Trump

Surabaya (optika.id) - Dalam kehidupan sehari-hari kita sangat faham dengan makna sebuah sinyal yang ditunjukkan oleh pihak lain. Contoh sederhana, bila seorang pemuda kencan malam minggu dirumah pacarnya, karena saking asyiknya suasana pacaran itu si pemuda ini tidak sadar kalau dia sudah lama dirumah pacarnya. Ketika ada suara batuk kecil berkali-kali bapak sipacar dari ruang dalam rumah, si pemuda harusnya faham bahwa makna pesan batuk kecil-kecil itu bukan berarti si bapak itu sedang sakit, namun itu sebagai tanda atau sinyal bahwa dia disuruh segera hengkang dari rumahnya.

Sinyal yang kita saksikan setiap hari itu muncul dari berbagai sumber baik yang berhubungan dengan masalah-masalah sosial, politik, ekonomi dan bisnis. Dibidang ekonomi misalnya, bila kita mendapatkan sinyal berupa data statistik dari negara besar tentang besaran GDP nya, tingkat inflasinya, naik-turun impor dan expornya dll maka kita di Indonesia bisa menganalisa sinyal-sinyal data ekonomi itu karena sangat berhubungan dengan perekonomian Indonesia.

Saya pernah bekerja di dua bank asing besar di dunia ini yaitu bank dari Jepang dan Belanda. Dalam analisa pemberian kredit kepada nasabahnya, kalau mendapatkan kabar bahwa akuntan yang memeriksa keuangan perusahaan nasabah itu diganti dalam waktu yang sangat singkat dengan akuntan baru, maka bank-bank internasional itu melakukan tindakan prudence atau kehati-hatian dalam memaknai mundurnya akuntan tersebut, apakah itu sinyal bahwa akuntan yang diganti itu tidak mau dipaksa untuk memanipulasi angka-angka dalam laporan keuangan perusahaan yang kondisi sebenarnya jelek.

Berita tentang mundurnya pejabat penting yang menangani pembangunan ibukota baru IKN baru-baru ini mendapatkan perhatian dari berbagai berita internasional tentu juga mendapatkan perhatian para investor dunia. Kalau yang mundur itu seorang gubernur mungkin media internasional tidak menaruh perhatian. Namun soal IKN itu mendapatkan perhatian serius karena ini sebuah sinyal bagi dunia usaha/investor.

Majalah terkenal Amerika Serikat Newsweek terbitan tanggal 4 Juni 2024 dalam judul beritanya: Indonesia's New Capital City Project Off to Rocky Start atau Proyek Ibu Kota Baru Indonesia Dimulai dengan Awal yang Berbatu atau secara sederhananya berarti bahwa permulaan pembangunan IKN itu bermasalah.

Dalam pemberitaannya itu News week memberitakan dua pejabat tinggi yang mengawasi pembangunan ambisius Indonesia atas ibu kota baru telah mengundurkan diri hanya beberapa bulan sebelum penduduk pertamanya diperkirakan akan pindah. Bambang Susantono, mantan pejabat di Bank Pembangunan Asia yang memimpin proyek Nusantara, dan wakilnya, Dhony Rahajoe, meninggalkan jabatan mereka secara tak terduga. Selanjutnya menurut News week di antara banyak masalah yang dihadapi IKN adalah masalah kepemilikan tanah. Beberapa suku asli Indonesia yang telah menyebut Kalimantan timur sebagai rumah selama beberapa generasi menentang rencana pemerintah untuk mengusir mereka untuk memberi jalan bagi pusat pemerintahan inti kota.

Baca juga: Asosiasi Pengusaha Juga Dipecah – Belah Seperti Parpol

BenarNews sebuah layanan berita online yang berafiliasi dengan Radio Free Asia dan didanai oleh hibah tahunan dari Badan Media Global Amerika Serikat (USAGM), sebuah lembaga independen AS dalam pemberitaannya berbahasa Inggris bulan April 2024 lalu dengan judul Indonesias new capital project stirs controversy again with backlash over demolition notices atau Proyek ibukota baru Indonesia menimbulkan kontroversi lagi dengan reaksi keras atas pemberitahuan pembongkaran

Diberitakan bahwa kelompok-kelompok masyarakat sipil mengutuk pihak berwenang karena "penyalahgunaan kekuasaan" karena mereka baru-baru ini memerintahkan puluhan keluarga yang tinggal di lokasi IKN tersebut untuk menghancurkan rumah mereka dalam tujuh hari. Bagi banyak orang, pendekatan otoritas ibukota baru mengeluarkan perintah semacam itu tanpa pemberitahuan sebelumnya dan waktu yang sangat singkat untuk dipatuhi telah menghidupkan kembali kenangan era Orde Baru di bawah almarhum diktator Suharto, ketika masyarakat mengungsi untuk tujuan pembangunan.

Pekan lalu, otoritas ibu kota memberi tahu sekitar 200 keluarga termasuk masyarakat adat bahwa mereka harus meruntuhkan rumah mereka karena struktur tersebut melanggar rencana zonasi daerah tersebut. Berita Benar memperoleh salinan pemberitahuan, yang tidak memiliki tanggal tetapi dikirim ke keluarga pada 4 Maret.

"Anda dihimbau untuk segera membongkar bangunan rumah Anda, yang tidak sesuai dengan ketentuan Rencana Tata Ruang IKN dan peraturan perundang-undangan di atas, dalam jangka waktu paling lama 7 (tujuh) hari kalender sejak tanggal penyampaian Peringatan Pertama ini," bunyi kutipan pemberitahuan yang dicetak dalam bahasa Indonesia.

Baca juga: Oh Ternyata Itu Hanya Analisa To …

Soal lahan yang bermasalah menurut berita media luar negeri itu dikonfirmasi oleh Menko Luhut BinsarPanjaitan didepan para awak media tanggal 6 Juni 2024. Saat dimintai konfirmasi langsung, Luhut pun membeberkan ada masalah pembebasan lahan yang seharusnya bisa selesai, tapi belum juga terlaksana. Padahal, kata Luhut, dia selaku Ketua Satgas Percepatan Perolehan Tanah dan Investasi telah memimpin rapat soal pembebasan lahan di IKN. Namun menurutnya keputusan rapat itu yang hanya tinggal dieksekusi, tapi tak dijalankan Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN saat itu.

Di layar TV baru-baru ini presiden Jokowi mengaku tidak mengetahui alasan dua pejabat otoritas IKN itu mundur, tapi meyakinkan bahwa hal ini tidak akan berpengaruh kepada investor.

Namun perlu disadari bahwa kemunduran kedua pejabat otorita IKN itu merupakan sinyal yang tidak bagus bagi investor luar negeri karena memperoleh liputan yang luas dari berbagai media asing dimana-mana.

Editor : optikaid

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru