Jakarta (optika.id) - PKS diyakini akan tetap konsisten mendukung Anies Baswedan sebagai calon gubernur pada Pilgub Jakarta 2024 ini. Pengusungan Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Mohamad Sohibul Iman sebagai cagub dinilai hanya manuver untuk menaikkan posisi tawar.
Menurut saya PKS tetap solid mengawal Anies menuju DKI 1. Cuma bargaining politik sedang dimainkan PKS. Kita tunggu saja jurus-jurus yang dimainkan PKS menghadapi Pilkada DKI, jelas mantan caleg PKS Usamah Abdat, Selasa, (25/6/2024).
Baca juga: Warga Jakarta Menyatakan Siap Tinggalkan PKS Usai Tak Jadi Dukung Anies
Calon anggota DPRD Provinsi Jawa Timur dari PKS pada Pemilu 2024 ini memaklumi PKS mengajukan kadernya sebagai cagub. Mengingat PKS merupakan partai pemenang pada Pileg Jakarta 2024 kemarin dengan meraih 1 juta lebih suara atau 16,68 persen.
Terlebih, Sohibul Iman sendiri merupakan kader sarat pengalaman di dunia akademik dan politik. Menempuh pendidikan S1-S3 di Jepang, pernah menjadi Rektor Universitas Paramadina, anggota DPR tiga periode bahkan sempat menjabat Wakil Ketua DPR, dan terutama prestasi gemilang Sohibul adalah saat menjabat Presiden PKS 2015-2020 yang berhasil menaikkan suara PKS.
PKS ingin mengirim pesan politik kepada publik dan khususnya kepada para kadernya bahwa sebagai pemenang Pileg DKI, PKS merasa pantas mengusung kader sendiri. Walaupun tidak mungkin PKS dengan perolehan kursi 16,68 persen bisa mencalonkan sendiri. Karena itu perlu tambahan minimal 3,4 persen dari partai lain, ungkapnya.
Meski demikian, Usamah Abdat yakin PKS tidak akan memaksakaan kadernya untuk menjadi calon gubernur. Karena sebagai partai modern yang mengambil keputusan berdasarkan data dan fakta di lapangan, PKS menyadari elektabilitas Sohibul Iman masih di bawah para figur yang disebut-sebut akan meramaikan bursa Pilgub Jakarta. Terlebih Anies Baswedan yang terus merajai survei.
Hasil berbagai lembaga survei bulan Mei lalu terhadap bakal calon Gubernur DKI/DKJ kemarin masih menempatkan Anies Baswedan teratas. (Temuan) Proximity Indonesia (elektabilitas Anies) 18,50 persen, Lembaga Survei Jakarta (LSJ) 18,4 persen, Arus Survei Indonesia (ASI) 29 persen, ujarnya.
Baca juga: PKS Ungkap Alasan Pilih Suswono Jadi Cawagub RK di Pilgub Jakarta
Data ini tentu disimpan PKS, dan PKS sebagai partai berbasis kader, selalu menempatkan data riil dalam pengambilan keputusan akhir, paparnya.
Karena itu dia yakin PKS akan tetap konsisten mendukung Anies Baswedan. Selain sudah direkomendasikan oleh DPW PKS Jakarta, kedua belah pihak juga memiliki banyak kesamaan bahkan sudah bekerja sama politik sejak lama, terutama sejak Pilgub Jakarta 2017 hingga terakhir Pilpres 2024.
Kedekatan PKS dengan Anies pasca pilpres masih tetap harmonis dan efek ekor jas sudah dirasakan PKS dengan mengusung Anies di pilpres kemarin berdampak suara PKS terdongkrak, bebernya.
Baca juga: Survei SMRC: Pemilih PKB, NasDem dan PKS Pilih Anies Jika Bersanding dengan RK
Namun pada titik inilah dia memuji manuver PKS dengan memunculkan nama Sohibul Iman. Karena nama Sohibul Iman kini pun ramai dibincangkan. Sehingga kalaupun dianggap belum tepat untuk diusung sebagai cagub, tapi memang layak untuk menjadi pendamping Anies Baswedan. Kalau cawagub dari PKS seperti Sohibul Iman, nah ini bisa diterima, ucapnya.
Apalagi, dia menambahkan, PKB, yang juga mendukung Anies, setuju Sohibul Iman menjadi cawagub. Asal Anies tidak dijadikan kader PKS. Meski demikian, Usamah mengakui, seperti juga disinggung PKB, PDIP pun menginginkan agar kadernya yang menjadi wakil Anies sehingga perlu dibicarakan bersama.
Usamah yakin akan ditemukan titik temu sehingga Anies tetap akan maju sebagai calon gubernur pada Pilgub Jakarta ini. Insya-Allah ada titik dan jalan keluarnya nanti. Amin, demikian Usamah Abdat.
Editor : Pahlevi