Pengamat: Andika Perkasa Penuhi Sosok Loyalitas Total

Reporter : Seno
images - 2021-11-03T225502.913

Optika.id - Pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi, menegaskan terpilihnya Jenderal TNI Andika Perkasa menjadi Panglima TNI (Tentara Nasional Indonesia) semakin menegaskan, dia sosok yang mempunyai loyalitas total terhadap Presiden Joko Widodo.

"Ya, memang kita lihat bahwa secara politik saya kira kebutuhan presiden hari ini adalah sosok panglima yang memiliki loyalitas total, terutama untuk memuluskan agenda-agenda politik kenegaraan dan pemerintahan," ujar Fahmi pada Optika, Rabu (3/11/2021) malam.

Menurut Fahmi, selain loyalitas yang total, Andika juga memiliki endorser yang kuat. Salah satunya mertuanya, Jenderal (Purn) A.M Hendropriyono.

"Nah, selain berbagai catatan prestasi, Andika Perkasa ternyata juga memiliki endorser kuat melalui sosok ayah mertuanya, Hendropriyono maupun dari beragam pernyataan dukungan dari sejumlah politisi dan tokoh," jelas Fahmi.

Fahmi mengatakan, Andika juga memiliki akses dan jejaring internasional yang cukup kuat sehingga mungkin Presiden Jokowi memandang, Andika bisa banyak berperan dalam isu-isu yang menyangkut dinamika lingkungan strategis kawasan.

"Seperti sering saya katakan, sebenarnya siapa Panglima TNI pengganti Marsekal Hadi Tjahjanto memang bukanlah hal yang perlu terlalu diributkan. Karena pada dasarnya siapapun yang ditunjuk Presiden, siapapun yang terpilih, tidak akan ada banyak perbedaan," tukasnya

TNI, lanjutnya, juga sudah teruji soliditas dan loyalitasnya dalam menghadapi perubahan kepemimpinan. Jadi tidak akan ada resistensi.

"Hanya saja karena masa jabatannya cukup singkat berdasarkan Undang-Undang saat ini, maka Jenderal Andika tentu harus bisa menunjukkan, dalam masa setahun nanti, dia tetap bisa berbuat banyak, melakukan perubahan positif dan mencatat prestasi. Ini tantangan yang harus dihadapi. Maka saya kira Andika harus memilih prioritas-prioritas yang harus dilakukan, agar masa yang singkat ini tidak berlalu begitu saja," tandasnya.

Menurut Fahmi, pertahanan siber dan alutsista konvensional sama penting karena di era pesatnya perkembangan teknologi, ancaman terhadap kedaulatan negara cenderung beragam. Mayoritas di antaranya memang bersifat non-militer. Maka penguatan pada penguasaan teknologi termasuk aspek yang penting.

Apalagi perang di masa mendatang, sambungnya, akan lebih bersifat proksi, asimetris dan hibrida. Berangkat dari asumsi itu maka peran alutsista konvensional juga tak bisa diabaikan.

"Sebagai Panglima TNI yang memiliki tanggungjawab melakukan pembinaan kemampuan, kekuatan dan kesiapsiagaan, saya kira Andika harus menyiapkan hal ini dengan sebaik-sebaiknya," pungkasnya.

(Pahlevi)

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Sabtu, 14 Sep 2024 18:18 WIB
Jumat, 13 Sep 2024 08:24 WIB
Senin, 16 Sep 2024 11:12 WIB
Berita Terbaru