Pendukung Anies Diminta Tak Puas, Meski Elektabilitas Cukup Tinggi

Reporter : Danny

Jakarta (optika.id) - Para pendukung Anies Baswedan diminta tidak terlena dengan hasil survei yang menempatkan cucu Pahlawan Nasional AR Baswedan ini menduduki posisi puncak elektabilitas di Pilgub Daerah Khusus Jakarta (DKJ) 2024

Selain hasil survei Litbang Kompas, sejumlah lembaga survei lainnya sebelumnya juga merilis elektabilitas Anies Baswedan di posisi teratas.

Baca juga: 7 Politikus KIM Plus Kunjungi Pramono Anung, Siapa Saja?

Peneliti dari Pusat Kajian Manajemen Strategik (PKMS) Hidayat Tri menyatakan, dari hasil survei sejumlah lembaga mayoritas posisi Anies tertinggi. Itu memang gambaran keinginan warga saat ini, katanya saat dihubungi, Kamis, (18/7/2024). 

Bagi pendukung Anies, hasil survei tidak boleh terlena lalu berdampak buruk, sehingga menurunkan elektabilitas Anies, imbuhnya.

Menurut dia, hasil survei harus dijadikan motivasi untuk terus bergerak dan bekerja untuk menjangkau lebih luas. Mempertahankan keunggulan elektabilitas lebih sulit dibanding mengejar ketertinggalan.

Baca juga: Pramono Anung Janji Hidupkan Kembali +Jakarta dan Sentuhan Betawi di Panggung Pilkada DKI 2024

Jadi, sebaiknya para pendukung senantiasa bergerak bersama secara serentak, sama-sama berjuang untuk terus menaikkan elektabilitas sehingga Anies bisa kembali memimpin Jakarta, ungkapnya.

Hidayat mengatakan, survei Litbang Kompas bisa jadi fakta yang ada di lapangan saat ini lebih tinggi. Karena lima bulan lalu (Pilpres 2024) Anies di DKI Jakarta dapat 41 persen, katanya.

Baca juga: Rano Karno Maju Jadi Cawagub Jakarta dengan Nama 'Si Doel'

Seperti diketahui, elektabilitas Anies Baswedan unggul di beberapa hasil lembaga survei. Litbang Kompas menempatkan Anies meraih 29,28 persen, Tjahja Purnama atau Ahok 20,0n Ridwan Kamil 8,5%.

Kemudian hasil survei Proximity Indonesia; Anies meraih 18,50 persen, kemudian disusul Basuki Tjahaja Purnama (Ahok): 14 persen, Ridwan Kamil (RK): 12,50 persen. Survei dilakukan pada 16-25 Mei 2024 dengan melibatkan 800 responden dari 80 kelurahan di Jakarta yang tersebar secara proporsional.

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru