Jakarta (optika.id) - Staf khusus Presiden RI Joko Widodo, Grace Natalie menyebut sang presiden membawa rombongan pemengaruh (influencer) ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara sebagai bentuk transparansi publik. Grace menyebut para influencer itu dapat menunjukkan kondisi IKN kepada masyarakat.
"Terkait kehadiran para influencer di IKN bersama Presiden Jokowi, beberapa hari lalu, saya ingin menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu bentuk transparansi ke publik. Sudah banyak warga masyarakat yang penasaran dengan IKN," kata Grace Natalie, Selasa (30/7/2024).
Baca juga: Jokowi Presiden: Usai Dilantik, Pak Prabowo Milik Seluruh Indonesia!
Mantan ketua umum PSI itu menyebut influencer dihadirkan karena IKN belum bisa dikunjungi publik secara terbuka. Pasalnya, Grace beralasan pembangunan di IKN masih berlangsung sehingga belum bisa asal dikunjungi.
Grace menambahkan, pemerintah juga akan mengundang pimpinan media massa, tokoh masyarakat, serta ormas untuk menyaksikan langsung proses pembangunan IKN.
Baca juga: Jokowi Dituding Jegal Anies, Saya Bukan Ketua Partai, Nggak Punya Urusan
"Selain penggiat media sosial, selanjutnya akan diundang juga pimpinan media, perwakilan tokoh-tokoh masyarakat lokal dan ormas. Agar bisa menyaksikan sendiri pembangunan IKN dan menyampaikan informasi yang benar ke komunitasnya masing-masing," kata Grace dikutip Antara.
Grace Natalie menyebut terdapat opini yang beredar bahwa pembangunan IKN dilakukan secara sembrono dan tergesa-gesa. Grace mengklaim faktanya tidak demikian karena proses pembangunan IKN masih di tahap pertama dengan tingkat penyelesaian di atas 80 persen.
Baca juga: Jokowi Tanggapi Risma Mundur Usai Maju Pilgub: Itu Lebih Baik!
"Padahal pembangunan IKN ini sama sekali tidak terburu-buru. IKN merupakan proyek jangka panjang, yang terbagi dalam lima fase sampai tahun 2045 atau Satu Abad RI," katanya.
Jokowi diketahui membawa rombongan influencer ketika bertolak ke IKN pada Minggu (28/7/2024) lalu. Influencer-influencer tersebut antara lain adalah Raffi Ahmad, Aurel Hermansyah, hingga Atta Halilintar.
Editor : Pahlevi