Oleh: Cak Ahmad Cholis Hamzah
Baca Juga: Asosiasi Pengusaha Juga Dipecah – Belah Seperti Parpol
Surabaya (optika.id) - Kita semua mengetahui bahwa dalam sebuah pertempuran modern saat ini, contohnya di Ukraina pihak Rusia menggunakan senjata elektronik untuk melakukan jamming kepada senjata lawan. Dengan menggunakanelectronic warfare ini pihak Rusia bisa mencegah rudal yang diluncurkan pihak Ukraina atau membelokkan arah rudal itu. Pertempuran sudah tidak lagi seperti jaman dulu atau seperti bayangan kita bahwa pasukan kedua belah pihak berhadap-hadapan dengan menembakkan senjatanya. Pertempuran modern ini sekarang ini bisa dilakukan dengan jarak jauh tentu lewat bantuan satelit dari ruang angkasa, sehingga bisakita saksikan seorang prajaurit disamping menenteng senjata AK-47 nya, dia juga membuka laptop didepannya untuk mengetahui posisi sasaran musuh secara tepat, umumnya alat yang dipakai mengintip lokasi musuh itu adalah drone. Dengan cara itu, musuh tidak bisa bersembunyi di kolong sempit sekalipun, karena dari ruang angkasa kolong itu bisa langsung diketahui dan menjadikannya sasaran tembak dari rudal jarak jauh dengan presisi tinggi.
Berita yang baru saya lihat di saluran TV Internasional pada hari Rabu 18 September 2024 membuat saya terkejut dan bertanya-tanya karena sepertinya (kalau ini betul) ada jenis senjata baru lewat satelit itu yaitu meledakkan semua perangkat elektronik seperti pager dan HP. Senjata baru itu diduga dilakukan oleh pihak Israel dalam upayanya menghancurkan kekuatan milisi Hesbollah Lebanon.
Media the Associated Press tanggal 17 September 2024 menurunkan berita soal serangan siber dengan judul Mass Pager Explosions in Lebanon: Hezbollah Suspects Israeli Cyber Attack dimana diberitakan seorang pejabat Hizbullah mengatakan bahwa "beberapa ratus" orang, termasuk anggota kelompok itu, terluka di seluruh Lebanon ketika pager yang mereka bawa meledak. Saluran TV Rusia Russian Today (RT) memberitakan serangan cyber itu mengakibatkan 11 orang meninggal dunia dan 4.000 lainnya mengalami luka-luka serius. Saya melihat tayangannya dimana ada orang yang kepalanya pecah, ada yang perutnya jebol akibat dari meledaknya pager yang dibawanya. Berbagai berita juga mewartakan bahwa Duta Besar Iran untuk Lebanon termasuk orang yang mengalami luka-luka itu.
Baca Juga: Oh Ternyata Itu Hanya Analisa To …
Ledakan pager itu pinggiran kota Beirut dan wilayah lain pada hari Selasa. Sementara jumlah korban tewas tidak segera jelas, seorang pejabat intelijen militer senior dan seorang lagi yang mengetahui situasi berpendapat ledakan itu mungkin merupakan serangan Israel, secara khusus menargetkan Hizbullah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Outlet berita semi-resmi Iran, termasuk kantor Fars dan Mehr, melaporkan bahwa duta besar Iran, Mojtaba Amani, menderita luka ringan dan sedang dalam pengamatan. Gambar dari pinggiran selatan Beirut menunjukkan orang-orang yang terluka di jalanan, dengan luka sebagian besar terkonsentrasi di sekitar tangan mereka atau di dekat saku celana mereka. Kementerian Kesehatan Lebanon mendesak rumah sakit untuk bersiap menghadapi keadaan darurat, memperingatkan masyarakat untuk menghindari penggunaan pager dan perangkat nirkabel. Ruang gawat darurat di Beirut dan Lebanon selatan, daerah di mana Hizbullah sangat aktif, kewalahan dengan pasien. Donor darah diminta, dengan rumah sakit melaporkan banyak luka.
Baca Juga: Pesan Untuk Prabowo dan TNI Polri dari IKN
Seorang pejabat Hizbullah, yang berbicara secara anonim, mengatakan ledakan itu disebabkan oleh "operasi sekuriti" yang menargetkan pager yang dibawa oleh anggota kelompok itu, dengan Israel disalahkan atas serangan itu. Pejabat itu mencatat bahwa pager baru berisi baterai lithium, yang mungkin terlalu panas dan meledak. Insiden ini bertepatan dengan meningkatnya ketegangan antara Lebanon dan Israel, karena kedua belah pihak telah sering terlibat dalam bentrokan yang terkait dengan konflik yang lebih luas antara Israel dan Hamas di Gaza.
Seorang mantan perwira tentara Amerika Serikat yang diwawancarai stasiun TV Russian Today mengatakan bahwa serangan siber yang diduga dilancarkan Israel terhadap Hesbollah itu tidak mungkin kalau tidak ada bantuan dari Amerika Serikat karena serangan jenis itu hanya bisa dilakukan lewat satelit ruang angkasa yang dimiliki Amerika Serikat. Serangan itu bisa saja tidak menyasar pada pager saja tapi juga bisa menyerang HP dan Laptop.
Editor : Pahlevi