Optika.id - Calon Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi menyatakan bahwa ia akan tetap menerapkan sistem apresiasi dan sanksi bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam melayani masyarakat jika terpilih kembali pada Pilkada 2024.
Menurutnya, kebijakan apresiasi dan sanksi ini adalah hasil dari penelitian disertasinya, yang menunjukkan bahwa pendekatan tersebut terbukti efektif dalam menciptakan organisasi pemerintahan kota yang sehat.
Baca juga: Ganjar Pranowo Soroti Faktor Kemenangan Pramono Anung-Rano Karno di Pilgub DKI 2024
Ini akan tetap dilanjutkan, karena dalam disertasi saya, terbukti secara signifikan mampu membangkitkan semangat untuk meningkatkan pelayanan publik dan mendekatkan pemerintah dengan masyarakat. Ini adalah hal yang telah saya uji secara ilmiah, dan saya berharap dapat membawa Surabaya menjadi lebih baik dalam hal pelayanan publik, jelas Eri usai berhasil meraih gelar doktor dengan predikat cumlaude dalam ujian terbuka di Program Studi S3 Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Sekolah Pascasarjana Unair, Senin (28/10/2024).
Penelitiannya, yang berjudul Kesehatan Organisasi Publik untuk Pengembangan Kapabilitas Perubahan dan Peningkatan Kinerja, menekankan bahwa kualitas pelayanan kepada masyarakat sangat dipengaruhi oleh lingkungan organisasi yang mendukung.
Kekuatan mereka muncul saat ada rasa keadilan dalam organisasi. Ketika tidak ada perbedaan antara dinas-dinas, semua merasa setara, terang Eri.
Selain itu, penghargaan seperti kenaikan pangkat akan diberikan kepada ASN yang berhasil mencapai target tertentu, dan proses ini dilakukan secara transparan.
Seluruh struktur pemkot, dari pimpinan hingga staf, juga diwajibkan mengevaluasi pencapaian kontrak kerja.
Baca juga: Daftar Lengkap Kepala dan Wakil Kepala Daerah Terpilih 2024 di Jatim
Kita bisa melihat bahwa saat ini Surabaya mendapat pengakuan sebagai kota dengan kinerja terbaik, nilai A, peringkat kota berkelanjutan nomor satu, kota dengan pelayanan publik terbaik, kota ramah anak, dan berbagai penghargaan lainnya, ujarnya.
Jika terpilih untuk periode kedua, Eri berkomitmen untuk menjaga transparansi guna menciptakan organisasi yang lebih sehat.
Hasil penelitiannya juga diharapkan dapat menginspirasi ASN bekerja bersama demi mencapai keberhasilan bersama.
Di sisi lain, Rektor Universitas Airlangga (Unair), Prof. Dr. Mohammad Nasih, menyatakan bahwa penelitian Eri menunjukkan pendekatan learning by doing dalam membangun kultur organisasi publik yang memberikan dampak signifikan.
Baca juga: Pemkot Surabaya Rencanakan Pembangunan Tanggul Laut untuk Atasi Banjir Rob di Pesisir
Disertasi ini sangat komprehensif, menggabungkan nilai-nilai ilmiah dan aspek akademik dengan praktik sehari-hari, ungkapnya.
Nasih menilai Eri pantas mendapat predikat cumlaude berkat kelengkapan disertasinya yang mengintegrasikan elemen ilmiah, akademik, dan praktik nyata.
Dampaknya sangat nyata dan telah membawa Surabaya mencapai berbagai prestasi, tambahnya.
Editor : Pahlevi