Optika.id, Lumajang - Korban bencana awan panas guguran (APG) Gunung Semeru, Jawa Timur secara bertahap mulai menempati hunian sementara (huntara) dan hunian tetap (huntap).
Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa secara simbolis memberikan kunci rumah. Semua unit telah dilengkapi perabotan, pipa saluran air, listrik, dan fasilitas lainnya.
Baca Juga: Gunung Semeru Erupsi Lagi, Ketinggian Capai 800 Meter
Totalnya ada sebanyak 130 kepala keluarga (KK) yang dipindahkan dari pengungsian untuk menghuni huntara dan huntap di Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Lumajang.
"Ini baru akan dilakukan permulaan soft launching, peresmian sementara, agar para penyintas APG Gunung Semeru dapat menempati relokasi di Bumi Semeru Damai ini," kata Khofifah, Kamis (28/4/2022).
Rencananya, akan dibangun fasilitas umum (fasum) dan fasilitas sosial (fasos) seperti sekolah dan tempat ibadah.
"Ada juga untuk TK, SD, musala, dan panglima TNI berencana mendirikan masjid agung agar banyak fasum serta fasos untuk warga," ucapnya.
Dia berharap seluruh masyarakat penyintas bisa menikmati huntara dan huntap yang telah disediakan pemerintah. Dia juga berharap masyarakat bisa segera beradaptasi dengan lingkungan baru.
Untuk progres pembangunan huntara dan huntap di Desa Sumbermujur ini, per 1 April 2022, sebanyak 1.696 huntara dan huntap progres pembangunan fisiknya mencapai 48 persen. Total akan dibangun sebanyak 1.951 unit huntara dan huntap di lokasi tersebut.
Baca Juga: Bank Jatim Kirim Bantuan Untuk Korban Erupsi Semeru
Untuk huntara, telah dibangun rumah berukuran 4,8 m x 6 m. Sedangkan huntap berukuran 6 x 6 m. Unit-unit hunian tersebut dibangun di atas tanah seluas 10 x 14 meter bagi setiap KK. Terdapat juga ruang serbaguna, kamar mandi, dan teras.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Khusus untuk huntara, ditentukan bahwa bangunan harus melindungi dari potensi bencana angin, air, memenuhi aspek kesehatan, ramah bagi kaum rentan, berkonsep rumah tumbuh, dan setidaknya bisa bertahan hingga minimal 2 tahun.
"Banyak juga relawan dan organisasi non pemerintah yang memberi nilai tambah fasilitas pada huntara dan huntap ini. Semua ini menunjukkan betapa kuatnya semangat gotong royong masyarakat Indonesia dalam membantu sesama agar segera pulih dari dampak bencana," ujar Khofifah.
Bupati Lumajang Thoriqul Haq pun memastikan agar semua fasilitas yang diperlukan masyarakat dapat terpenuhi.
Baca Juga: Gunung Semeru Meletus, Maulana Moa Mengikuti, Apakah Berhubungan?
"Kami memastikan agar semua keperluan dan perabot sudah ada bersama hunian. Seperti listrik, air, kompor, hingga kasur, bantal dan alat masak," katanya.
Reporter: Jenik Mauliddina
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi