Kemesraan Jokowi-Megawati, Sinyal Jokowi Akan Dipasangkan dengan Puan?

author Seno

- Pewarta

Sabtu, 11 Jun 2022 18:21 WIB

Kemesraan Jokowi-Megawati, Sinyal Jokowi Akan Dipasangkan dengan Puan?

i

images - 2022-06-11T111734.013

Optika.id - Berbagai penafsiran pengamat politik muncul mengartikan gestur mesra Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati. Pengamat politik Effendi Gazali menyebut, Jokowi ingin meminta maaf kepada Megawati atas kegaduhan yang terjadi baru-baru ini.

Selain itu, menurutnya, tidak tertutup pula kemungkinan bahwa kemesraan Jokowi dan Megawati merupakan sinyal Jokowi akan dipasangkan dengan Puan Maharani di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Baca Juga: Kunjungi Jatim, Jokowi Resmikan Flyover Djuanda dan RS Kemenkes Surabaya

Belakangan tuh saya dengar ada wacana Puan dengan Jokowi yang disampaikan oleh Effendi lain, yaitu Effendi Simbolon. Pandangan ini menjadi menarik, lho. Bayangan saya, kalau Puan bersama Jokowi, tak melanggar konstitusi, kan, karena (Jokowi) menjadi Wapres. Mengesampingkan walaupun ada yang mengkritik turun jabatan dan lain-lain, kata Effendi Gazali seperti dikutip Optika.id dari channel Youtube Indonesia Lawyers Club, Sabtu (11/6/2022).

Skenario itu, lanjutnya, bisa terjadi dengan didukung oleh berbagai narasi.

Narasinya dibuat, (Jokowi) sebagai (sosok) yang terus mengawal legacy, kemudian (sosok) yang membuat Puan ini semakin matang untuk menjadi Presiden, dan lain-lain, jelasnya.

Kemudian yang paling gampang, coba, kalau ada orang maju bersama Jokowi dari PDIP, pasti Puan sementara ini, ya. Apakah yang lain berani maju menantang atau enggak? Erick Thohir berani maju enggak? Ya kan? Paling yang berani maju Anies dan Prabowo, kalau yang lain 'Enggak papa, Bapak aja dulu yang maju,'" imbuhnya.

Sesuai Pasal 169 huruf n di UU Pemilu Jokowi bisa maju menjadi wakil presiden pada pemilihan presiden 2024 mendatang. Berikut bunyi pasal tersebut: Persyaratan menjadi calon Presiden dan calon Wakil Presiden adalah: n. belum pernah menjabat sebagai Presiden atau Wakil Presiden selama 2 (dua) kali masa jabatan dalam jabatan yang sama.

Diketahui, Jokowi membantah hubungannya dengan Megawati renggang. Dia menegaskan, hubungannya dengan Megawati masih seperti keluarga besar.

"Siapa bilang renggang? Saya dengan Ibu Megawati sudah seperti keluarga besar. Jelas kan?" kata Presiden Jokowi, seperti dikutip Optika.id dari channel Youtube PDI Perjuangan, Kamis (9/6/2022).

Dalam membantah isu tersebut, Jokowi menyinggung soal posisi seorang anak, yang kadang kala berbuat nakal.

"Dalam perjalanan, anak kadang ada yang bandel, ada yang nakal, biasa. Itu wajar. Jangan ditarik ke mana-mana," ujarnya. Jokowi juga sempat menegaskan bahwa sosok Megawati sudah seperti ibunya sendiri.

"Saya sangat, sangat, sangat menghormati beliau," ujar Jokowi.

Dia menuturkan, hubungannya dengan Megawati selayaknya hubungan anak dengan seorang ibu.

Jokowi menyebut dirinya sangat menghormati Megawati yang disebutnya tidak pernah kehilangan rasa kepercayaan sedari dulu.

"Kalau pun ada perbedaan pendapat, presiden memastikan itu merupakan hal wajar dan biasanya laiknya hubungan ibu dan anak," tukasnya.

HIPMI Teriak 'Lanjutkan' pada Jokowi

Selain itu, Presiden Jokowi juga menjawab soal ujaran lanjutkan yang dilontarkan Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Mardani H Maming saat perayaan 50 Tahun Hipmi di Jakarta.

Baca Juga: Puan Berikan Respon Soal Kemungkinan Anies di Pilkada Jabar!

Sebelum Jokowi menyampaikan sambutan, Mardani Maming menyerukan kata Lanjutkan sebanyak tiga kali di atas panggung saat menyampaikan sambutan pembukaan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

"Saya harus memberikan keyakinan kepada Bapak Presiden Joko Widodo, beliau adalah keluarga HIPMI, beliau adalah Presiden HIPMI pertama, apapun kebijakan beliau di 2024 kita keluarga HIPMI siap mendukung dan mengikuti apa pun petunjuk beliau. Lanjutkan, lanjutkan, lanjutkan!" ucap Mardani, seperti dilansir Antara, Jumat (10/6/2022).

Merespons ujaran tersebut, Jokowi mengingatkan bahwa menjelang Pemilu 2024, suhu perpolitikan bakal memanas sehingga harus berhati-hati.

Tadi banyak yang menyampaikan 'lanjutkan, lanjutkan'. Hati-hati ini tahun politik, bapak ibu yang menyampaikan 'lanjutkan, lanjutkan', saya yang didemo," ujar Jokowi di Jakarta.

Jokowi menuturkan pada saat rilis temuan survei Indikator Politik Indonesia pada 10 Januari 2022, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menyebut bahwa Pemilu 2024 diminta diundur oleh para pelaku usaha di Indonesia mengingat situasi dunia usaha mulai kembali bergairah setelah terpuruk akibat pandemi.

Saat itu, Bahlil Ladaiha, bersama mantan ketua HIPMI menyerukan kata lanjutkan yang memicu polemik.

"Besoknya, enggak ada sehari saya didemo besar-besaran, Lho yang ngomong bukan saya, yang didemo saya. demo dong Pak Bahlil," tutur Jokowi disambut tawa hadirin.

Nanti ini saya kalau tidak jawab, bukan HIPMI yang didemo, tapi saya. Hati-hati, sekali lagi ini tahun politik," ujar Presiden menambahkan.

Baca Juga: Puan ke Jokowi, Ingin RUU Perampasan Aset Bisa Dipercepat!

Kendati demikian, yang dipahami Jokowi dari pernyataan lanjutkan yang dilontarkan Mardani ialah soal keberlanjutan program pemerintah.

Jokowi berpesan siapapun Presiden RI selanjutnya, harus melanjutkan program-program yang digagas pemerintah sebelumnya.

"Tapi saya tangkap yang dimaksud dilanjutkan itu adalah programnya. Pemimpinnya siapa pun terserah tapi yang dilanjutkan adalah program-programnya, supaya ada kontinuitas, supaya ada keberlanjutan," kata Jokowi.

Dia menegaskan jangan sampai saat pemerintahannya selesai kemudian mengerjakan satu program, program tersebut tidak dilanjutkan oleh pemimpin selanjutnya.

"Ini yang bahaya, dan selalu kalau seperti itu, mulai dari TK lagi. Sudah ke SMP, sudah ke SMA, ganti pemimpin mulai lagi dari TK lagi. Kapan kita akan sampai ke lulus universitas?" ujar Jokowi.

Reporter: Pahlevi

Editor: Aribowo

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU