Bangsa Ini Memerlukan SDM yang Berkualitas

author Seno

- Pewarta

Sabtu, 14 Jan 2023 20:42 WIB

Bangsa Ini Memerlukan SDM yang Berkualitas

Oleh: Cak Ahmad Cholis Hamzah

Oleh: Cak Ahmad Cholis Hamzah

Baca Juga: Berminat Jadi Dosen? UNUSIDA lagi Buka Rekrutmen Dosen Loh

Optika.id - Pada tanggal 13 Januari 2023 Universitas Nadhlatul Ulama Surabaya (Unusa) menyelenggarakan acara Stadium Generale menghadirkan Prof. Dr. dr. Nila Djuwita Faried Anfasa Moeloek, Sp.M(K) yang digelar Fakultas Kedokteran Unusa dengan topik pembicaraan Eyes Health Lifestyle for Gen-Z in Digital Era".

Acara ini diselenggarakan di Convention Hall nya Unusa yang megah itu, dihadiri Ketua Yayasan Rumah Sakit Islam Prof. Muhammad Nuh, rektor Unusa Prof. Ahmad Jazidi berserta jajarannya, para direktur Rumah Sakit seluruh Indonesia (ada yang mengikuti acara ini lewat zoom), lebih 500 mahasiswa dari Unusa dan Universitas lainnya baik yang menghadiri secara offline maupun online.

Menteri Kesehatan RI Periode 2014-2019 ini memang memiliki spesialisasi mata, namun beliau dalam awal ceramahnya tidak ingin membicarakan soal mata lebih dulu, sebaliknya beliau membicarakan hal-hal yang berhubungan dengan kesehatan secara umum yang dilihat dari berbagai sudut sudut pandang.

Prof Moeloek menjelaskan bahwa ada faktor-faktor yang mempengaruhi Derajat suatuKesehatan yaitu 30% faktor perilaku, 40% faktor Lingkungan: Fisik, Kimia, Biologi; 10% faktor genetika dan 20% faktor Pelayanan Kesehatan. Selain itu pada dasarnya Kesehatan itu merupakan Hak Azasi Manusia dan merupakan sebuah Investasi bangsa.

Di lain pihak bangsa ini memerlukan kualitas manusia dalam membangun negara, sementara anak yang mengalami gizi buruk di bawah usia satu tahun 25% beresiko memiliki tingkat kecerdasan di bawah 70, dan 40% lainnya berisikomemiliki IQ antara 71-90.

Memang agak sulit bagi suatu negara melakukan pembangunannya apabila asetnya berupa generasi muda yang memiliki tingkat kecerdasan yang rendah. Karena dalam perkembangan Revolusi Industri 4.0 (dan seterusnya) didunia ini termasuk di Indonesia diperlukan perkembangan yang maksimal untuk kecerdasan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Prof. Moeloek yang dosen FKUI ini juga mengelaborasi dampak jangka pendek dan panjang akibat gangguan gizipada 1000 HPK (Seperti diketahui yang disebut dengan 1000 HPK itu adalah Seribu Hari Pertama Kehidupan, yaitu terdiri darimasa selama 270 hari (9 bulan) dalam kandungan dan 730 hari (2 tahun pertama) pasca lahir), yaitu kondisi ibu prahamil kurus dan pendek, yang mengakibatkan gangguan gizi pada masa janin dan usia dini yang selanjutnyaberpengaruh pada perkembangan otak yang nantinya mempengaruhi kemampuan kognitif atau tingkat kecerdasan.

Gangguan gizi itu pula masing-masing akan berpengaruh pada pertumbuhan janin dimana tubuh bayi pendek atau stunting dan gangguan metabolik misalnya hipertensi, diabetes, obesitas dan stroke. Prof. Moeloek juga mendiskusikan salah satu masalah yang menurut beliau sangat penting yaitu kasus meningkatnya angka Stunting di Indonesia. Karena stunting ini 98,3% berbahaya untu kesehatan anak dan 71% stunting ini tidak hanya terjadi di pedesaan tapi juga diperkotaan.

Setelah membahas dengan detail soal kesehatan dilihat dari berbagai sudut, beliau baru menjelaskan soal kesehatan mata terutama pada generasi Z yang memiliki karakteristik salah satunya hidupnya dilingkupi dengan perkembangan kemajuan teknologi informasi.

Menurutnya di era digital, diperkirakan ke depan 50 persen penduduk dunia bakal menggunakan kacamata sebagai konsekensi yang harus diterima di era digital saat ini, dimana banyak penduduk dunia bakal menggunakan kacamata. Saya bukan tidak suka dengan digital, saya suka era digital karena semua akan menjadi serba cepat, namun tetap harus diatasi dengan baik dengan koreksi pengkacamataan, katanya.

Hal yang lebih penting menurutnya pemahaman soal kesehatan itu harus komprehensif karena kesehatan itu tidak berdiri sendiri sebab itu terkait dengan masalah kemiskinan, kemiskinan karena rendahnya pengetahuan, juga terkait dengan isu katahanan pangan, tersedianya air bersih dan sanitasi, terkait dengan perilaku dan kerusakan lingkungan.

Kesehatan memerlukan SDM diberbagai pelosok dan kesehatan memerlukan infrastruktur untuk akses. Semuanya itu perlu diperhatian karena bangsa ini memerlukan SDM yang berkualitas.

Editor : Pahlevi

Tag :

BERITA TERBARU