Tingkatkan SDM, Kadin Jatim Berangkatkan 1.000 Mahasiswa ke Jerman

author angga kurnia putra

- Pewarta

Sabtu, 25 Feb 2023 07:31 WIB

Tingkatkan SDM, Kadin Jatim Berangkatkan 1.000 Mahasiswa ke Jerman

Optika.id-Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur siap memberangkatkan seribu pelajar lulusan SMK dan mahasiswa untuk belajar dan bekerja di Jerman, sebagai upaya membukakan jaringan bagi peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dari wilayah setempat.

Ketua Kadin Jatim Adik Dwi Putranto mengatakan, program ini hasil kerja sama dengan Habibie Education Youth (HEY).

"Jika jatah untuk memberangkatkan SDM ke Jerman seluruh Indonesia melalui Habibie Education Youth mencapai 2.000, maka Kadin Jatim menargetkan akan bisa memberangkatkan sekitar 500-1.000 pelajar," kata Adik, Jumat (24/2/2023).

Dia mengatakan, peluang itu harus diambil agar SDM Jatim akan semakin berdaya saing. Terlebih, mereka di sana juga bisa bekerja sehingga saat pulang nanti tidak hanya membawa uang tetapi juga bisa membawa ijazah kelulusan dari Universitas Jerman.

"Kami dorong terus karena jumlah lapangan pekerjaan di Jatim tidak sebanding dengan lulusan dalam setiap tahunnya," kata Adik.

Adik mengatakan Jerman menjadi tujuan karena program yang ditawarkan pemerintah Jerman tidak hanya agar SDM mampu bekerja tetapi juga bisa meningkatkan kualitas mereka karena akan diberi beasiswa untuk menempuh jenjang pendidikan S1 hingga S2.

"Jerman itu sama dengan Jepang, angka kelahiran sedikit. Sementara industrinya lebih banyak dibanding tenaga kerja. Nah, disana nanti mereka akan bisa belajar di universitas yang ditunjuk Kadin Jerman dan bekerja. Tiga hari bekerja, dua hari belajar," ujar Adik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Founder Habibie Education Youth Nana Saragih yang juga menjabat sebagai Koordinator Regional Sumatra Kadin Indonesia mengatakan, program kuliah gratis dan bekerja di Jerman ini adalah kerja sama antara pengusaha dengan pemerintah Jerman atau Government to Business.

"Kampus, tempat tinggal dan pekerjaan, Habibie yang akan carikan semua. Yang harus dipersiapkan hanya harus belajar bahasa Jerman selama 6 bulan di Kadin Institute untuk menyelesaikan 36 bab materi dalam bahasa Jerman hingga mereka miliki sertifikat keahlian bahasa Jerman, Goethe," kata Nana.

Persyaratan memang tidak sama dengan Tenaga Kerja Indonesia yang akan dikirim ke sana yang tidak harus memiliki sertifikat keahlian bahasa.

"Kalau TKI tidak perlu sertifikasi, tetapi kalau ingin kuliah maka pasti dibutuhkan. Misalnya, jika mau kuliah ke Amerika ya harus punya Toefl. Maka jika mau belajar ke Jerman ya harus punya Goethe," katanya.

Tentunya, kata dia, ini harus mereka tanggung sendiri, termasuk biaya ujian Goethe, visa, pencarian tempat tinggal, kampus, penterjemah, sekolah kepribadian dengan perkiraan biaya Rp35 juta.

"Itu sudah termasuk semuanya. Tetapi yang perlu diketahui adalah ketika mereka sudah sampai di sana, seluruh biaya gratis, mulai dari biaya hidup hingga belajar. Bahkan mereka akan mendapatkan upah," kata dia.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU