Optika.id - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo mengajak masyarakat untuk menciptakan pemilu yang damai, sejuk tanpa adanya penyebaran kebencian. Bamsoet, sapaannya mengingatkan berbagai ancaman yang berpotensi memecah belah bangsa jelang Pemilu 2024.
"Mari kita menciptakan pemilu yang damai, pemilu yang tidak membawa agama untuk mengadu satu dengan lainnya, tidak membawa nama suku karena kita semua adalah bersaudara,” ujar Bambang Soesatyo dalam acara sosialisasi 4 pilar kebangsaan bekerja sama dengan Forum Komunikasi Putra Putri Angkatan Laut (FKPPAL) di Ruang Pustakaloka Gedung Nusantara IV MPR/DPR/DPD, Jakarta, Minggu (19/11/2023).
Baca Juga: MPR Bantah Punya Agenda Gelap Terselubung Tunda Pemilu
Menurutnya selain ancaman terorisme, radikalisme, ideologi-ideologi lain atau transnasional, narkoba, juga ancaman dari sistem demokrasi langsung yang berpotensi menimbulkan gesekan di akar rumput.
“Sosialisasi ini penting untuk menciptakan suasana Pemilu 2024 yang damai dan tidak mudah terprovokasi pihak mana pun. Terlebih sebagai pejabat publik dan bagian dari instansi pemerintah baik MPR, DPR, Polri, TNI, ASN, dan para staf wajib bersifat netral dan menciptakan politik yang kondusif,” tuturnya.
Sosialisasi ini disebutnya telah berlangsung sejak lama dan terus dilakukan demi memaksimalkan suasana yang aman, damai, dan kondusif jelang Pemilu 2024. Adapun instansi yang sudah mendapatkan sosialisasi 4 pilar ini, yakni, Polri, keluarga besar TNI AU dan TNI AD, FKPPI, Organisasi Keagamaan, Himpunan Mahasiswa Islam, MUI, para tokoh agama dan para tokoh masyarakat.
Baca Juga: Normalisasi Kebijakan Moneter, Bamsoet Ingatkan Antisipasi Krisis Ekonomi Global
“Dengan keagamaan yang lain juga penting untuk menjaga umatnya untuk menciptakan suasana pemilu yang baik,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Lebih lanjut, Bambang mengatakan Indonesia memiliki Pancasila sebagai pegangan dan ideologi bangsa, sehingga dia berharap masyarakat tidak akan mudah terpecah belah oleh adanya oknum-oknum yang berniat buruk terhadap Pemilu 2024 mendatang.
Baca Juga: Golkar Tak Keberatan Jika Koalisi Pilpres 2024 Hanya Dua Poros
Dia pun menyatakan memiliki perbedaan pilihan pada pemilu mendatang adalah hak setiap orang dan mengingatkan agar tidak membawa unsur agama, suku, dan lainnya sebagai pembenaran atas pilihan pribadi.
Editor : Pahlevi