Yerusalem (optika.id) - Kelompok Hamas memberikan reaksi keras terhadap rencana Israel untuk memberlakukan sejumlah pembatasan akses terhadap Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur selama bulan Ramadan. Hamas menyerukan warga Palestinauntuk menolak dan melawan langkah Israel tersebut.
Seperti dilansir Al Jazeera, Selasa (20/2/2024), Masjid Al-Aqsa yang terletak di atas bukit di Kota Tua, Yerusalem Timur, merupakan situs tersuci ketiga di dunia bagi umat Muslim. Kompleks tersebut juga disucikan oleh umat Yahudi, yang menyebutnya sebagai Temple Mount.
Baca Juga: Kelaparan Mengancam Gaza: Toko Roti Tutup Akibat Kekurangan Pasokan
Pembatasan akses ke kompleks suci tersebut telah sejak lama memicu gesekan, terutama menjelang hari raya keagamaan seperti Ramadan yang akan dimulai awal Maret mendatang.
Kantor Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu dalam pernyataan pada Senin (19/2/2024) waktu setempat, menyatakan bahwa Israel akan mengizinkan salat Ramadan di Masjid Al-Aqsa selama bulan suci Ramadan, namun juga akan menetapkan sejumlah pembatasan akses sesuai "kebutuhan keamanan".
Baca Juga: Hizbullah Deklarasikan 'Kemenangan Besar' atas Israel
Saat ditanya soal kemungkinan pemblokiran akses bagi beberapa jemaah selama Ramadan, kantor Netanyahu menjawab bahwa: "Perdana Menteri membuat keputusan yang seimbang dalam kebutuhan keamanan yang ditentukan oleh para profesional."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kantor Netanyahu tidak memberikan penjelasan lebih lanjut soal pembatasan yang dimaksud.
Baca Juga: Paus Fransiskus Desak Penyelidikan Genosida Israel di Gaza, Ini Tanggapan Muhammadiyah
Hamas, kelompok militan Palestina yang menguasai Jalur Gaza, mengecam rencana Israel tersebut dan menyerukan warga Palestina untuk melakukan mobilisasi melawan pembatasan itu.
Pembatasan akses itu, disebut oleh Hamas, sebagai "kelanjutan dari kriminalitas Zionis dan perang agama yang dipimpin oleh kelompok pemukim ekstremis dalam pemerintahan pendudukan teroris terhadap rakyat Palestina"
Editor : Pahlevi