Israel Menyerang Beirut

author Pahlevi

- Pewarta

Sabtu, 28 Sep 2024 10:03 WIB

Israel Menyerang Beirut


Oleh: Cak Ahmad Cholis Hamzah
 
Optika.id - Tidak ada kota yang di ibaratkan seperti Paris, kecuali Beirut ibu kota Libanon, karena memang statusnya pernah menjadi koloni Perancis pada Perang Dunia ke 2. 

Beirut menjadi pusat fashion di Timur Tengah, yang memiliki designer atau perancang pakaian kelas dunia seperti Elie Saab, Zuhair Murad dan Reem Acra. Jalanannya gemerlapan dipenuhi dengan café seperti di jalan-jalan di Paris - Champ Elysee dimana para wisatawan asing, intelektual, keluarga kaya dan sebagainya nongkrong.

Baca Juga: Tidak Amannya Data Pribadi di Negeri Ini

Kota yang terkenal dengan wanita dan pria yang cantik dan tampang, paduan Timur Tengah dan Eropa. Tak heran para orang kaya di negara-negara Arab seperti Saudi Arabia, Uni Emirat Arab dll kalau weekend memenuhi kota Beirut untuk plesir baik di kota maupun di pantainya. Memang Beirut menjadi salah satu pilihan destinasi wisata terkemuka di Timur Tengah.
 
Tapi sejak tanggal 27 September 2024 sampai dengan saya tulis artikel ini, beberapa media internasional termasuk saluran-saluran TV memberitakan breaking news karena ibu kota Libanon yang cantik itu dibombardir tentara Israel lewat serangan udara. Diberitakan militer Israel meluncurkan serangan "yang belum pernah terjadi sebelumnya" di Beirut selatan dengan korban tewas dan terluka di tempat kejadian dan blok bangunan dirobohkan saat serangan ke Lebanon semakin intensif.
 
Israel di tengah kritikan dunia dan demonstrasi rakyatnya didalam negeri masih meneruskan tindakan pembunuhan massal di Gaza dan wilayah tepi barat Palestina; dan malahan memperluan perangnya ke wilayah Libanon. Pertama tentara IDF Israel menyerang wilayah selatan Libanon dengan alasan untuk menghancurkan pasukan Hisbullah Libanon yang secara konsisten membantu Hamas di Gaza. Hisbullah berjanji akan melawan Israel selama negara Zionis ini melakukan genosida di Gaza.
 
Banyak analis militer dan intelijen bahkan para pejabat negara-negara maju berpendapat bahwa manuver Israel memperluas perang ke Libanon itu adalah tindakan yang salah karena dapat menyeret negara-negara di wilayah Timur Tengah dan Iran akan bersama terlibat perang melawan Israel. Hal ini akan memicu kondisi keamanan Timur Tengah dan global akan terancam. Seperti diketahui selain Hisbullah di Libanon  negara Siria, Iraq, milisi Houthi di Yaman dan Iran adalah negara-negara yang secara terang-terangan akan berperang melawan Israel. Sementara seperti biasanya negara Amerika Serikat sebagai sekutu abadi Israel akan mati-matian membela Israel. 
 
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Majelis Umum PBB, mengancam Iran karena menjadi pendukung utama Hisbullah, dan bersumpah untuk terus menghancurkan Hizbullah di Libanon. Para delegasi negara-negara yang hadir di Majelis Umum PBB itu melakukan Walk-Out sebagai protes pada saat PM Netanyahu berpidato. Israel telah menolak seruan global untuk gencatan senjata dengan Hizbullah dan melanjutkan kampanye pemboman yang telah menewaskan lebih dari 700 orang di Libanon sejak Senin, termasuk setidaknya 25 sejak dinihari kemarin.
 
Tentara Israel IDF memang melakukan pemboman secara membabi buta di wiliayah Libanon dalam rangka untuk membunuh para pemimpin Hisbullah. Beberapa petinggi Hisbullah memang terbunuh oleh serangan Israel itu. Serangan Israel di Beirut dimaksudkan untuk menghancurkan markas besar Hisbullah dan membunuh pemimpin tertinggi Hisbullah  Hasan Nasrullah.
 
Sementara itu dalam waktu yang sama serangan udara Israel menghantam tenda yang melindungi orang-orang yang mengungsi di kompleks rumah sakit di Gaza tengah, menewaskan satu pria Palestina dan melukai empat lainnya. Sedikitnya 41.534 orang tewas dan 96.092 terluka dalam perang Israel di Gaza. Di Israel, jumlah yang tewas dalam serangan pimpinan Hamas pada 7 Oktober setidaknya 1.139, sementara lebih dari 200 orang ditawan.

Baca Juga: Pertarungan Belum Selesai Bro!

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU