Oleh: Cak Ahmad Cholis Hamzah
Optika.id - Negara sahabat dan tetangga dekat Indonesia Timor Timur, juga dikenal sebagai Timor-Leste, secara resmi disebut Republik Demokratik Timor-Leste, adalah negara kecil sekitar 14.950 kilometer persegi (5.770 sq mi).
Negara sahabat kita itu sebagai negara baru tentu kondisinya masih jauh tertinggal dengan negara-negara di Kawasan ASEAN. PDB per kapita mencapai $3.949 (2011). Indeks ini berada di peringkat 147 dari 187 negara (2011) dalam Indeks Pembangunan Manusia PBB. Pada tahun 2015, Timor-Leste memiliki populasi 1,17 juta dan tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 1,8%.
Menurut Asian Development Bank, di Timor-Leste, proporsi populasi yang bekerja di bawah paritas daya beli $2,15 per hari pada tahun 2023 adalah 29,7%. Sekitar 1,5ri total angkatan kerja pada tahun 2022 menganggur. Untuk setiap 1.000 bayi yang lahir di Timor-Leste pada tahun 2022, 49 meninggal sebelum ulang tahun ke-5 mereka. Karena sebagai negara baru Timor Leste menghadapi berbagai tantangan antara lain disektor kesehatan, pendidikan, pertumbuhan ekonomi dan sebagainya.
Unusa sebagai bagian dari bangsa Indonesia ini mencoba ikut berkontribusi dalam pembangunan negara Timor Leste terutama dalam bidang pendidikan. Untuk itu pada tanggal 11-12 Desember perguruan tinggi dibawah naungan Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya yang diketuai mantan menteri Pendidikan Prof. Muhammad Nuh ini melakukan pameran pendidikan di ibukota Dili sebagai kelanjutan dari Virtual Expo yang diselenggarakan Unusa di kampusnya di Surabaya bulan November lalu.
Unusa yang gencar-gencar nya melakukan Global Outreach ini sejak tahun 2022 sudah aktif melakukan pameran pendidikan di Timor Leste dengan bekerja sama dengan PBI atau Pusat Budaya Indonesia serta didukung penuh oleh Perwakilan Diplomatik Indonesia di Timor Leste.
Baca Juga: Jadi Presiden Karena Batas Umur Diturunkan
Dalam pameran pendidikan kali ini Rektor Unusa Prof. Achmad Jazidie menugaskan Wakil Rektornya Drg. Umi Hani bersama timnya untuk menyelengggarakan pameran pendidikan secara mandiri dan melakukan seleksi para pelajar Timor Leste yang berkeinginan untuk meneruskan pendidikan tingginya di Unusa Surabaya.
Media lokal Timor Leste mengabarkan bahwa sekitar 100 pelajar membanjiri pameran pendidikan Unusa. Namun berdasarkan data dari layanan SIM Pendaftaran Mahasiswa Baru Unusa ada 560 pelajar Timor Leste yang hadir di pameran pendidikan itu dan ada sekitar 147 mahasiswa yang mengikuti seleksi onsite atau yang diselenggarakan di venue pameran tersebut.
Baca Juga: Lagi-Lagi Soal Komunikasi
Di samping beasiswa ada 6 pelajar yang berminat mendaftar program dengan skema pembiyaan mandiri di S1 Manajemen, S1 Kebidanan, S1 Kkeperawatan, S1 Pendidikan Bahasa Inggris
Mereka sangat antusias untuk mendapatkan beasiswa yang ditawarkan Unusa kepada pelajar Timor Leste. Ibu Umi Hanik menyebutkan bahwa saat ini sudah ada 12 mahasiswa asal Timor Leste yang sedang studi di Unusa dan sebagian besar mereka adalah siswa yang mendapatkan beasiswa dari Unusa.
Para pelajar Timor Leste itu sangat tertarik untuk melanjutkan pendidikannya diberbagai program studi dari Fakultas-Fakultas yang dimiliki Unusa seperti Fakultas Kedokteran, Fakultas Ekonomi Bisnis dan Teknologi Digital, Fakultas Keperawatan dan Kebidanan, Fakultas Kesehatan dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Mereka juga tertarik belajar di Unusa karena mengetahui Uusa itu sudah mengantongi secara resmi status Unggul.
Perlu diketahui bahwa selain dari Timor Leste ada mahasiswa-mahasiswa dari Malaysia, Filipina juga belajar di Unusa. Unusa yang sudah memiliki International Exposure yang cukup baik juga sudah memiliki hubungan dan kerjasama dengan berbagai Perguruan Tinggi baik di kawasan ASEAN, Asia, Turkiye, Timur Tengah dan Eropa.
Editor : Pahlevi
