Optika.id Debit air Bengawan Solo yang melintasi Kabupaten Lamongan terus mengalami peningkatan signifikan. Hingga Selasa siang (17/12/2024), tinggi muka air (TMA) di Bendung Gerak Babat telah mencapai level siaga merah.
Menurut data yang dihimpun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan, TMA di Bendung Gerak Babat pada Senin malam (16/12/2024) masih berada di level siaga kuning, dengan ketinggian muka air bagian hulu mencapai 6,35 meter dan hilir 6,20 meter. Namun, Selasa siang, TMA melonjak ke level siaga merah dengan ketinggian di bagian hulu 7,12 meter dan bagian hilir 6,97 meter.
Baca Juga: Lima Wisata Menarik di Sekitar Stasiun Lamongan
Kenaikan debit air juga terpantau di Kecamatan Laren dan Karanggeneng. Pada Senin malam, wilayah tersebut masih berada di level siaga hijau. Namun, pada Selasa, TMA di Laren naik ke level siaga kuning dengan ketinggian 5,35 meter. Di Karanggeneng, ketinggian air mencapai 4,06 meter.
Langkah Antisipasi BPBD Lamongan
Plt Kepala Pelaksana BPBD Lamongan, Joko Raharto, menyampaikan bahwa pihaknya telah mengambil langkah-langkah strategis untuk mengantisipasi potensi banjir akibat luapan Bengawan Solo. Salah satu langkah tersebut adalah mengaktifkan posko tanggap bencana di seluruh wilayah terdampak.
"Posko tanggap bencana sudah kami aktifkan, termasuk di kantor BPBD Lamongan dan di 27 kecamatan," kata Joko, Selasa (17/12/2024).
Baca Juga: Yuhronur-Dirham Targetkan Raih 70 Persen Suara
Selain itu, BPBD Lamongan juga bekerja sama dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo untuk menyediakan sarana, prasarana, dan logistik di Posko Tanggap Bencana Kecamatan Babat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
"Kami mengimbau masyarakat yang bermukim atau beraktivitas di sekitar bantaran Bengawan Solo untuk meningkatkan kewaspadaan," ujar Joko yang dimuat dalam Detik.com.
Para camat di wilayah rawan banjir telah diperintahkan untuk berkoordinasi dengan Forum Pimpinan Kecamatan (Forkopimca) guna mempersiapkan langkah mitigasi bencana. Langkah ini termasuk pelaksanaan tindakan darurat jika bencana terjadi, serta pelaporan cepat kepada BPBD.
Baca Juga: Massa Menilai Kejari Lamongan Lamban Tangani Kasus
Kabupaten Lamongan memiliki enam kecamatan yang rawan terdampak bencana hidrometeorologi, khususnya di sepanjang bantaran Bengawan Solo dan anak sungainya. Wilayah tersebut meliputi Kecamatan Karangbinangun, Glagah, Deket, Turi, Karanggeneng, dan Laren.
Dengan meningkatnya debit air Bengawan Solo, masyarakat di kawasan ini diharapkan tetap waspada dan mematuhi imbauan dari pihak berwenang untuk meminimalkan risiko bencana. BPBD Lamongan berkomitmen untuk terus memantau situasi dan memberikan dukungan kepada masyarakat terdampak.
Editor : Pahlevi