Harga Minyak Goreng Melambung, Apa Solusinya?

Reporter : Uswatun Hasanah
Harga Minyak Goreng Melambung, Apa Solusinya?

Optika.id - Beberapa hari ini, kenaikan harga minyak goreng menjadi perbincangan yang hangat. Sebagai bahan baku krusial dalam memasak dan mengolah masakan, dampak harga minyak goreng yang melambung ini terasa dirasakan oleh masyarakat.

Berdasarkan hal tersebut, Ketua Bidang Komunikasi GAPKI (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia), Tofan Mahdi, dalam keterangan tertulisnya pada Rabu (15/12/2021) menawarkan dua solusi guna mengatasi kenaikan harga minyak di pasaran.

Baca juga: Faktor Cuaca Ekstrem, Dinas Perikanan Lamongan Berikan Sembako Untuk Nelayan

Pertama dengan mengganti cara memasak makanan. Minyak goreng bukanlah kebutuhan pokok karena mengolah makanan tidak melulu harus digoreng. Bisa juga dengan opsi lain seperti direbus, panggang, gulai, dan lainnya.

Menurutnya, makanan yang diolah dengan cara digoreng ini adalah menu sajian umum pada sebagian besar masyarakat Indonesia. karena itu, kenaikan harga minyak goreng tak ayal menjadi isu yang ramai dibicarakan masyarakat.

Adapun solusi yang kedua menurutnya ada di ranah pemerintah dengan meningkatkan daya beli masyarakat. Harga minyak goreng Rp23.000 per liter bagi sebagian masyarakat dianggap mahal.

Meski jika dibandingkan dengan minyak nonsawit lain jauh lebih murah. Harga minyak bunga matahari atau minyak kedelai yang bisa mencapai Rp70.000 per liter. Pendapatan pemerintah dari sektor kelapa sawit seyogianya bisa didistribusikan secara tepat dan digunakan untuk peningkatan daya beli masyarakat.

Tofan juga menjelaskan bahwa sebagian minyak goreng yang beredar di pasaran bahan bakunya adalah dari sawit dimana komposisinya mencapai lebih dari 90%. Namun, menurutnya hal ini wajar sebab Indonesia menyandang posisi sebagai produsen sawit terbesar di dunia dengan akumulasi produksi menyentuh 52 juta ton tahun lalu. 

Baca juga: Fakta-Fakta Soal 'Minyak Makan Merah' yang Digadang-gadang Lebih Sehat dan Murah

Diketahui bahwa minyak goreng lain selain berbahan baku sawit yang dijual di Indonesia misalnya dari kelapa, kedelai, rapeseed, zaitun, jagung, dan bunga matahari. Hal ini juga bisa menjadi opsi guna memilih alternatif lain selain minyak goreng berbahan sawit.

Akan tetapi masyarakat Indonesia lebih suka mengonsumsi minyak sawit, pasalnya selain lebih murah juga dianggap lebih gurih dan sehat.

"Karena kebiasaan konsumsi masyarakat inilah, minyak goreng sawit menjadi salah satu produk konsumsi yang ikut mempengaruhi laju inflasi," tutupnya.

Baca juga: 'Minyak Makan Merah' Bakal Diproduksi Januari 2023, Katanya Bakal Lebih Murah

Reporter: Uswatun Hasanah

Editor: Amrizal

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru