Fakta-Fakta Soal 'Minyak Makan Merah' yang Digadang-gadang Lebih Sehat dan Murah

author Jenik Mauliddina

- Pewarta

Rabu, 05 Okt 2022 19:19 WIB

Fakta-Fakta Soal 'Minyak Makan Merah' yang Digadang-gadang Lebih Sehat dan Murah

i

IMG_20221005_121905

Optika.id - Pemerintah kini tengah mendorong produksi minyak makan merah mulai Januari 2023 yang nantinya akan digunakan sebagai alternatif minyak goreng. Lalu apa itu Minyak Makan Merah? Mengapa sangat disarankan beralih ke alternatif minyak ini?

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki menjelaskan, selain lebih murah, minyak makan merah juga lebih sehat dibanding dengan minyak goreng sawit karena produksinya tidak melalui proses pembersihan atau bleaching, sehingga kandungan vitamin A tetap terjaga dengan baik.

Baca Juga: 'Minyak Makan Merah' Bakal Diproduksi Januari 2023, Katanya Bakal Lebih Murah

Padahal yang merah itu justru lebih sehat dan di sini juga bisa dipakai untuk program stunting, kata Teten setelah rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Rabu (5/10/2022).

Lantas, apa yang dimaksud dengan minyak makan merah sebenarnya?

Pengertian: Minyak makan merah ini dihasilkan dari pohon kelapa sawit yang berasal dari Afrika Barat (Elaeis guineensis), tetapi sekarang pohonnya sudah banyak ditanam di Indonesia, Malaysia, dan beberapa negara tropis lainnya. Dalam keadaan tidak diproses, minyak ini memiliki warna merah pekat yang intens karena kandungan karotennya yang melimpah.

Dia juga memiliki rasa seperti paprika, dan dapat meningkatkan rasa pada makanan pedas. Faktanya, minyak ini banyak digunakan di Afrika, India, Asia Tenggara, dan Indonesia. Ini sempurna untuk menambahkan rasa pada semur, sup, dan tumis.

Kandungan Vitamin: Minyak Makan Merah: Saat ditemui beberapa waktu lalu, Teten Masduki juga menjelaskan bahwa minyak makan merah memiliki kandungan protein dan vitamin A yang sangat tinggi. Bahkan karena kandungan yang dimilikinya tersebut, minyak jenis ini telah diproduksi di Malaysia dan kemudian diekspor ke China untuk mengatasi masalah kekurangan vitamin A.

Cuma pak presiden minta memang ini piloting dulu karena market minyak makan merah ini kan masih belum terbentuk karena sudah terlanjur minyak goreng yang bening. Padahal yang merah itu justru jauh lebih sehat dan di sini juga bisa dipakai untuk program stunting, kata Menteri Koperasi dan UKM tersebut.

Perbedaan dengan Minyak Goreng Sawit: Meskipun sama-sama terbuat dari kelapa sawit atau CPO, tetapi proses pembuatannya berbeda.

Minyak goreng pada umumnya diolah menggunakan kelapa sawit yang sudah diproses melalui pemutihan atau bleaching. Itulah sebabnya mereka memiliki warna kuning dan bening. Padahal proses tersebut justru membuat banyak vitamin A yang terbuang.

Berbeda dengan minyak goreng biasa, minyak makan merah diolah tanpa melalui proses bleaching. Oleh karena itu, jenis ini memiliki kandungan vitamin A dan protein yang sangat tinggi.

Jadi, teknologi ini sudah dirancang oleh Pusat Penelitian Kelapa Sawit di Medan dan ini di bawah BUMN. Dan yang sekarang target kita (adalah) PPKS pusat penelitian kelapa sawit segera membuat detail engineering design-nya yang segera kami akan produksi untuk piloting tadi, jelasnya.

Baca Juga: Kejagung Segera Sidangkan Kasus Korupsi Ekspor CPO Minyak Goreng

Melansir Liputan6.com, PPKS sebelumnya sudah memperkenalkan sebuah teknologi yang berfungsi untuk memproduksi minyak makan merah dengan mempertahankan kandungan senyawa fitonutrien kadar tinggi, yang mencakup karoten (sebagai pro-vitamin A), tokoferol dan tokotrienol (sebagai vitamin E), dan squalene.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Harga Lebih Murah: Minyak makan merah akan dijual dengan harga yang jauh lebih murah jika dibandingkan dengan minyak goreng pada umumnya. Hal itu dikarenakan proses pengolahannya lebih sederhana.

Harga jualnya ke pasar lebih murah, karena proses lebih sederhana lalu juga si petani dari ongkos produksi untuk menjual sawitnya ini kan minimum seribu hektar ya, kita target memproduksi 10 ton per hari. Itu butuh sawitnya sekitar 50 ton per hari atau 1.000 hektar. Jadi setiap seribu hektar itu akan ada ini, pabrik ini, ungkap Teten Masduki.

Dalam rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Presiden Joko Widodo juga telah menyetujui untuk pendirian minyak makan merah berbasis koperasi. Pemerintah juga akan membuat pabrik produksi percontohan di Sumatera dan Kalimantan.

Manfaat untuk Kesehatan: Dikarenakan memiliki sumber nutrisi dan antioksidannya yang melimpah, minyak makan merah ini mempunyai manfaat kesehatan bagi siapa saja yang mengonsumsinya, di antaranya adalah:

- Kesehatan jantung yang lebih baik. Minyak makan merah memiliki manfaat yang baik bagi kesehatan jantung. Efek antioksidan, vitamin E, dan karotenoid dalam kandungannya sepertinya membantu mencegah aterosklerosis, penyempitan pembuluh darah.

Baca Juga: Kasus Minyak Goreng Langka, KPPU Tingkatkan Pemberkasan 27 Perusahaan Nakal

- Peningkatan kesehatan otak. Vitamin E dalam minyak makan merah mungkin dapat mengurangi atau bahkan menghentikan penyakit demensia dan alzheimer akibat lesi pada otak. Ini karena vitamin E melindungi otak dari radikal bebas yang dapat merusak neuron Anda.

- Baik untuk kesehatan mata. Jika Anda memiliki cystic fibrosis atau kondisi lain yang mempersulit penyerapan lemak, menambahkan minyak makan merah ke dalam makanan Anda dapat meningkatkan kadar vitamin A secara signifikan. Vitamin ini juga penting untuk kesehatan mata Anda, jadi minyak jenis ini dapat membantu mengurangi risiko masalah penglihatan.

Reporter: Jenik Mauliddina

Editor: Pahlevi

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU