Optika.id - Anas Thahir selaku politikus PPP (Partai Persatuan Pembangunan) mengatakan jika terpilihnya Yahya Cholil Staquf atau yang akrab disapa Gus Yahya sebagai Ketua Umum PBNU pada Muktamar ke-34 di Lampung membuka harapan baru bagi kembalinya NU pada garis khittah 1926 secara konsekuen dan tegas.
Menurut Anas, Muktamar NU pada tahun 1984 yang digelar di Situbondo, Jawa Timur telah memutuskan bahwa NU kembali ke khittah 1926. Namun, di dalam perjalanan historinya, NU tidak pernah benar-benar bisa steril dari singgungan kinerja politik, termasuk politik kekuasaan serta masih bersinggungan dengan berbagai dukungan pada setiap event pemilu.
Baca juga: Makin Kuat, PBNU Desak PKB Tentang Peran Ulama di Partai
Apalagi beberapa hari sebelum digelar muktamar, tambah Anas, Gus Yahya sudah janji jika tidak akan ada calon presiden maupun calon wakil presiden dari PBNU pada Pemilu 2024 mendatang.
Dalam keterangan tertulisnya pada Senin, (27/12/2021), Anas mengatakan jika janji dari Gus Yahya ini bisa diwujudkan serta bisa fokus dalam menjalankan berbagai program yang bersinggungan dengan ummat melalui dua agenda besar. Yakni membangun kemandirian warga dan meningkatkan peran NU dalam perdamaian dunia, maka tak ayal Gus Yahya akan dikenang dalam sejarah sebagai Ketum PBNU yang bisa dibilang berprestasi serta bisa taat pada khittah.
Tak dapat dimungkiri bahwa menurut Anas semua warga NU sedang menanti ketegasan dari Gus Yahya agar bisa berdiri tegak di tengah semua kepentingan yang melingkupinya. Anas juga yakin bahwa Gus Yahya mampu mengayomi seluruh kekuatan elemen bangsa sehingga bisa menumbuhkan semangat islam yang moderat dan menjadi rahmat bagi alam semesta.
"Tidak hanya berhenti menjadi jargon, tapi benar-benar bisa menebar sebagai rahmat bagi semua kelompok, agama, suku, profesi, golongan, bahkan partai politik," pungkas anggota Komisi IX DPR ini.
Baca juga: PPP dan Perindo Dukung Prabowo, PDIP: Tak Ada Masalah!
Diketahui, berdasarkan hasil voting pada Jumat (24/12/2021) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya terpilih menjadi Ketua PBNU periode 2021-2026. Nama Gus Yahya tampil mengungguli pesaingnya yakni petahana Said Aqil Sirodj.
Dari total 548 suara, Gus Yahya unggul dengan perolehan suara 337, sedangkan Kiai Said sebanyak 210. Adapun suara tidak sah sebanyak satu suara.
Prosesi voting untuk memilih Ketua Umum PBNU 2021-2026 itu digelar di Gedung Serba Guna Universitas Lampung, Jumat (24/12/2021) pagi.
Baca juga: Pengurus Kiai PBNU Meminta PKB Diperbaiki, Dulu Diancam Carok Saat Dirikan Partai
Reporter: Uswatun Hasanah
Editor: Amrizal
Editor : Pahlevi