Optika.id - Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate memerintahkan jajaran terkait guna berkomunikasi secara intensif dengan Kementerian Kesehatan dan memulai proses penelusuran lebih lanjut sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Hal ini merespons pemberitaan yang beredar terkait dugaan kebocoran data pasien yang dikelola oleh Kementerian Kesehatan, Jumat (7/1/2022).
Di lain sisi, Kemenkes juga sedang melakukan upaya langkah-langkah internal merespons dugaan kebocoran yang terjadi. Salah satunya adalah melakukan koordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
Baca juga: Seleksi CPNS Kementerian Kesehatan tahun 2024
Kemenkominfo pun meminta seluruh penyelenggara sistem elektronik (PSE) baik layanan publik atau privat yang mengelola data pribadi, bisa secara serius memperhatikan kelayakan dan keandalan pemrosesan data pribadi. Baik dalam aspek teknologi, tata kelola, maupun sumber daya manusia.
Untuk diketahui, sebelumnya peretas menjual informasi berupa rekam medis enam juta pasien di forum online Raid Forums secara terbuka. Data tersebut dijual serta diunggah melalui akun yang bernama GOD User dengan titel 'Indonesia-Medical Patients information 720GB documents and 6M database, dia membagi data-data tersebut menjadi tiga folder yang berbeda.
Misalnya adalah hasil pemeriksaan radiologi, termasuk foto dan identitas pasien, serta hasil CT Scan, tes Covid-19, hingga hasil roentgen (X-Ray) lengkap dengan nama pasien, asal rumah sakit, dan waktu pengambilan gambar. Kemudian ada rekam medis dari hasil pemeriksaan jantung (pemeriksaan elektrokardiogram/EKG), dan ketiga adalah folder laboratorium.
Baca juga: Mengungkap Mysophobia: Ketakutan Ekstrem terhadap Kotoran
Adapun rekam medis itu diklaim peretas berasal dari server terpusat Kementerian Kesehatan RI. Secara keseluruhan, ukuran data Kemenkes yang diduga bocor dan dijual di Raid Forums itu mencapai 720 GB.
Reporter: Uswatun Hasanah
Baca juga: Kesehatan dan Alkohol: Apa yang Harus Anda Ketahui?
Editor: Amrizal
Editor : Pahlevi