Asal Usul Topi Wisuda

Reporter : optikaid
Asal Usul Topi Wisuda

[caption id="attachment_14301" align="alignnone" width="201"] Ruby Kay[/caption]

Haru dan bangga. Itulah perasaan banyak orang tua saat menghadiri acara wisuda kelulusan anaknya. Mengenakan jubah hitam dan toga berbentuk limas atau persegi empat, ratusan mahasiswa siap menerima 'pembaptisan akademik' dari pihak rektorat, sebagai tanda telah lulus ujian dari sebuah institusi pendidikan.

Baca juga: Aksi Tolak Pemerintahan Jokowi Berujung Ricuh, Polisi Tertibkan Massa

Tahukah kalian darimana seremoni wisuda itu berasal? Bukan Oxford atau Harvard, melainkan Universitas Al Qawariyyin di Maroko yang didirikan tahun 859 masehi oleh seorang perempuan berdarah arab bernama Fatimah Al Fihri. Ini sekaligus bukti bahwa Islam sedari dulu memberi ruang kepada kaum perempuan untuk menempuh pendidikan. Statement yang menyatakan kalau "perempuan tak perlu sekolah tinggi-tinggi, toh akan berakhir didapur juga", jelas tak selaras dengan ajaran Islam. Tak ada bias gender dalam ajaran Islam, justru ia hadir untuk memajukan dan mengangkat derajat kaum perempuan.

Universitas Al Qawariyyin diakui UNESCO dan Guinness Book of Record sebagai institusi pendidikan formal tertua didunia. Sebagai bahan perbandingan, Al Azhar di Cairo, Mesir didirikan pada tahun 959 masehi. Sedangkan Universitas Bologna sebagai kampus tertua di Eropa didirikan pada tahun 1088. Universitas Oxford di Inggris baru berdiri diabad ke-12.

Fatimah Al Fihri sebagai pendiri Universitas Al Qawariyyin merupakan anak seorang saudagar ternama di Tunisia. Mereka bermigrasi ke Maroko saat pemerintahan raja Idris II. Ketika ayahnya meninggal, Fatimah mewarisi kekayaan melimpah. Dengan itulah ia membangun masjid Al Karaouine (Al Qawariyyin) yang namanya diambil dari tempat kelahiran Fatimah Al Fihri di Tunisia.

Dalam perjalanannya, masjid Al Qawariyyin kemudian difungsikan juga sebagai universitas, menyimpan banyak koleksi buku penting, menjadi rujukan orang-orang dari jazirah arab, eropa dan asia untuk menuntut ilmu. Adapun program studi pertama kali yang diajarkan universitas tertua didunia itu meliputi ilmu tafsir, fiqih, bahasa Arab, kedokteran, matematika, filsafat, musik, sejarah, kimia, astronomi, retorika, dan teknik arsitektur.

Baca juga: Jokowi Tolak ke Jawa Timur Usai Ada Rancangan Demo Mahasiswa

Di abad ke 14, mahasiswa yang menempuh studi di Al Qawariyyin sudah lebih dari 8000 orang. Reputasinya kala itu tak perlu diragukan. Beberapa alumninya yang mewarnai peradaban dunia adalah Ibnu Khaldun dan Gerber dari Auvergne. Gerber sendiri kemudian diangkat menjadi Paus Sylvester II yang memperkenalkan angka arab keseluruh daratan Eropa.

Universitas Al Qawariyyin sejak awal berdiri sudah menerapkan metode pembelajaran formal berjenjang. Sistem jurusan dan program studi diperkenalkan, hingga tiap lulusannya mendapat semacam ijazah, gelar dan seremoni wisuda.

Fatimah Al Fihri sendiri yang mendesain baju dan topi wisuda. Darimana ia mendapat ide topi berbentuk persegi empat berwarna hitam itu? Tak lain terinspirasi dari bentuk Ka'bah dikota Mekkah. Ia ingin agar para wisudawan dan wisudawati mengingat satu hal utama, bahwa ilmu yang mereka dapatkan bersumber dari sang Khalik. Maha benar Allah dengan segala firman Nya.

Baca juga: Pasar Bandeng Gresik: Mahasiswa PMM UMG Terjun ke Warisan Budaya Lokal

Ruby Kay

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru