Optika.id - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memberi petunjuk kepada kader Demokrat untuk menjadi 'kuda hitam' menuju Pemilihan Umum 2024. PAN mengapresiasi sikap AHY.
Wakil Ketua Umum PAN (Partai Amanat Nasional) Viva Yoga berkelakar soal kuda. Dia mengatakan PAN ingin menjadi kuda pilihan, bukan kuda hitam.
Baca juga: Partai Demokrat Nyatakan Dukungan untuk Eri-Armuji di Pilkada Mendatang
"Semua kuda putih dan menarik. Tidak ada kuda hitam, (PAN ingin jadi) kuda pilihan," ujar Viva dalam keterangannya, Sabtu (5/2/2022).
Dia mengatakan, PAN gembira dan mengapresiasi jika AHY merencanakan maju di kontestasi Pemilu Presiden 2024. Dengan demikian, selain Zulkifli Hasan yang menjadi ketua umum parpol, juga ada Prabowo Subianto, Airlangga Hartarto, dan Agus Harimurti Yudhoyono yang merencanakan maju di Pilpres.
"Hal ini adalah buah dari demokrasi yang menciptakan kesetaraan, kesempatan, dan kebebasan politik, tanpa restriksi dan paksaan dari mana pun," tukasnya.
Viva mengatakan semua partai memiliki peluang yang sama di Pemilihan Presiden 2024. Namun, dia mengingatkan Partai Demokrat tidak bisa mengusung capres-cawapres sendirian karena tidak memenuhi presidential threshold.
"Partai Demokrat tentu tidak bisa mengusung AHY sendirian karena kursi DPR-nya tidak mencapai 20 persen sebagai persyaratan presidential threshold. Makanya harus koalisi dengan parpol lain. Dalam kondisi politik saat ini, siapa pun memiliki kesempatan dan peluang yang sama dalam berkompetisi di pilpres," tandasnya.
Dia mengatakan PAN memberikan kewenangan sepenuhnya kepada Ketum Zulkifli Hasan terkait siapa calon yang akan diusungnya. Hal itu sesuai dengan Rakernas PAN pada Agustus lalu.
Baca juga: Obral Kursi Menteri Untuk AHY dan Demokrat yang Pikun Konflik Agraria
"Kalau PAN, sesuai hasil Rakernas I bulan Agustus 2021, Rakernas memberi kewenangan kepada ketua umum PAN untuk mengambil langkah-langkah strategis dalam menentukan pasangan calon di pilpres," ucapnya.
Sebelumnya, AHY meminta para kadernya bertindak seperti kuda hitam yang tak diperhitungkan tapi memenangi pertandingan.
"Jangan merasa diri hebat. Lebih baik kita menjadi kuda hitam yang tidak diperhitungkan tapi menang," kata AHY di depan ratusan anggota DPRD Partai Demokrat dari sejumlah provinsi dan kabupaten/kota, Kamis (3/2/2022) malam, di Jakarta.
AHY menyampaikan hal tersebut saat bimtek bersama ratusan anggota DPRD provinsi dan kabupaten/kota di Jakarta. Lebih lanjut, AHY meminta kadernya juga seperti kuda perang, bisa berlari kencang tapi tahu kapan harus melambat.
Baca juga: Moeldoko vs AHY, Eksperimen Politik yang Jadi Gimik
"Kuda perang adalah kuda yang bisa berlari kencang, tapi punya inisiatif kapan harus melambat, berhenti, atau bahkan berbelok untuk mencapai kemenangan. Jadi jangan asal lari kencang tanpa henti atau baru bergerak jika diperintah," katanya.
Reporter: Pahlevi
Editor: Aribowo
Editor : Pahlevi