Komisi II Tetapkan Anggota KPU-Bawaslu 2022-2027: Nama Yang Jadi Mirip dengan Daftar Yang beredar

Reporter : Aribowo
Komisi II Tetapkan Anggota KPU-Bawaslu 2022-2027: Nama Yang Jadi Mirip dengan Daftar Yang beredar

Optika.id. Jakarta  Nama anggota KPU (Komisi Pemilihan Umum) Periode 2022-2027 dan Bawaslu (Badan Pengawas Pemilu) Periode 2022-2027 telah ditetapkan oleh Komisi II DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) Rabu malam, 16/2/2022. Nama-nama anggota KPU dan Bawaslu yang ditetapkan Komisi II DPR RI itu ternyata mendekati dengan nama-nama calon anggota KPU dan Bawaslu yang beredar di wartawan sejak hari Selasa, 15/2/2022.

Nama anggota KPU yang ditetapkan oleh Komisi II adalah sebagai berikut

Baca juga: Pengamat Sebut Elektoral Demokrasi Indonesia Sedang Bermasalah!

  1. Betty Epsilon Idross
  2. Hasyim Asyari
  3. Mochamad Afifuddin
  4. Parsadaan Harahap 
  5. Yulianto Sudrajat
  6. Idham Holik
  7. August Mellaz 

Sementara itu nama calon anggota KPU yang beredar sebelumnya adalah

  1. Parsadaan Harahap 
  2. Hasyim Asyari 
  3. Betty Epsilon 
  4. I Dewa Kade 
  5. Yulianto Sudrajat 
  6. Yessy Momongan 
  7. Viryan 

Dari kedua daftar di atas yang beda 3 nama yaitu I Dewa Kade, Yessy Momongan, dan Viryan. Mereka tidak terpilih. Yang terpilih Mochammad Afifuddin, Idham Holik, dan August Mellaz. Ketiga nama yang jadi itu menggantikan 3 nama yang tidak jadi. Konon posisi organisasi kemahasiswaan dan organisasi sosialnya relatif sama. Hanya orangnya yang diganti. Rata-rata satu nama anggota KPU yang jadi didukung satu sampai 3 parpol. 

Makna semua itu adalah para anggota KPU yang jadi itu pada dasarnya milik parpol tertentu atau kelompok tertentu. Mereka jadi anggota KPU karena dukungan parpol tertentu dan karena itu harus tahu diri siapa yang mendukungnya. Harapannya kelak harus membela kekuatan tersebut, meskipun banyak hal yang menyebabkan kelak anggota KPU itu terpaksa harus independen dan mengambil jarak dengan parpol pendukungnya.

Di samping itu dengan beredarnya nama calon anggota KPU dan Bawaslu di kalangan wartawan sebelum atau saat fit and proper test menjadi indikasi kuat proses seleksi dan penentuan telah terjadi sebelum tes di Komisi II berlangsung. Ada politik panggung belakang yang mengatur semua itu sehingga saat penetapan Rabu, 16/2/2022 tinggal menghaluskan saja. Ada perubahan kecil dan cenderung nama orang dari kelompok yang sama. Komposisi warna politik yang di KPU dan Bawaslu tidak berubah.  

Begitu pula nama-nama anggota Bawaslu. Dari 5 nama yang beredar sebelumnya yang sama sebanyak 3 orang yang tidak sama sebanyak 2 nama. Nama-nama anggota Bawaslu yang ditetapkan Komisi II adalah

  1. Lolly Suhenty
  2. Puadi
  3. Rahmat Bagja
  4. Totok Haryono
  5. Herwyn Jefler Malonda

Nama Calon Bawaslu beredar sebelumnya:

  1. Rahmat Bagja 
  2. Fuadi 
  3. Totok Haryono 
  4. Aditya Perdana 
  5. Mardian 

Kasusnya sama dengan daftar nama anggota KPU maka anggota Bawaslu juga komposisi organisasi kemahasiswaan dan organisasi sosialnya sama. Baik anggota KPU maupun Bawaslu selalu ada unsur HMI (Himpunan Mahasiswa Islam), GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia), PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia), dan GMKI (Gerakan Mahasiswa Katolik Indonesia). Namun yang lebih lekat justru oragnisasi sosialnya, baik yang di KPU maupun Bawaslu, berasal dari NU (Nahdlatul Ulamah) dan nasionalisme. Perspektif nasionalisme itu berada di dalam identitas parpolnya yaitu PDIP, Gerindra, Nasdem, dan Golkar.

Ditetapkan Sampai Malam Hari

Wakil Ketua Komisi II dari Fraksi Partai NasDem, Saan Mustopa, yang menjadi pimpinan rapat uji kelayakan dan kepatutan terakhir, sempat menskors jalannya sidang pada pukul 22.43 WIB untuk mempersiapkan rapat pleno Komisi II.

Baca juga: Gagal Maju Pilgub Jadi Hal Untung bagi Anies, Kok Bisa?

"Siapa yang akan memilihnya nanti hasil rapat internal. Dengan demikian kita skors 15 menit, cukup? Saya skors 15 menit," ujarnya sambil mengetuk palu sidang.

Selanjutnya, pada pukul 01.18 WIB, Ketua Komisi II Ahmad Doli Kurnia baru mencabut skorsnya. 

Para anggota DPR Komisi II telah melakukan pemilihan dengan mekanisme tanpa voting dan terpilihlah tujuh anggota komisioner KPU beserta lima anggora Bawaslu untuk lima tahun mendatang.

"Menjadi satu setengah jam itu menunjukkan bahwa memang ternyata tidak mudah untuk mencari yang terbaik. Kita melalukan proses dialog, dialektika, sampai pada perdebatan," ujarnya.

Tujuh anggota KPU baru ini menyisihkan calon lain, yaitu: Dahliah, I Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi, Iffa Rosita, Lalu Iwan Rompo Banne, Muchamad Ali Safaat, Viryan, dan Yessy Yaty Momongan.

Baca juga: Besok, PDI-Perjuangan Akan Usung Risma Jadi Kandidat Cagub Jatim

Sementara itu, lima nama anggota Bawaslu yang baru terpilih tersebut mengalahkan nama-nama calon lainnya, yakni: Aditya Perdana, Andi Tenri Sompa, Fritz Edward Siregar, Mardiana Rusli, dan Subair. 

Tulisan Aribowo

Editor Amrizal Ananda Pahlevi

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru